Di lokasi longsor, sebagian besar permukaan jalan DT 243 masih tertutup batu dan tanah.
Berdasarkan survei kami pada tanggal 10 September, di Jalan Raya 243 yang melintasi Desa Lan Chau, Kecamatan Huu Lien, terdapat 8 titik longsor di ruas jalan sepanjang 3 km. Di lokasi-lokasi longsor, permukaan jalan yang awalnya selebar sekitar 4 m kini menyempit menjadi hanya sekitar 1 m, hanya cukup untuk dilalui satu mobil, sehingga sangat memengaruhi lalu lintas kendaraan.
Desa Lan Chau saat ini dihuni oleh lebih dari 100 rumah tangga. Menurut beberapa rumah tangga di desa tersebut, tanah longsor muncul sejak hujan deras di akhir Agustus dan baru diratakan sementara untuk membersihkan jalan agar warga dapat melintas. Saat ini, sebagian besar batu dan tanah masih menutupi permukaan jalan. Masih banyak tempat di mana lumpur dan tanah memenuhi permukaan jalan, menyebabkan jalan licin, menghambat lalu lintas, dan berpotensi menimbulkan kecelakaan bagi warga.
Ibu Dang Thi Thuy, seorang warga di ujung Desa Lan Chau, bercerita: Beberapa hari yang lalu, ketika saya melewati tanah longsor di dekat rumah saya, saya menyaksikan banyak tanah longsor dari bukit yang longsor ke jalan. Untungnya, saat itu tidak ada orang yang lewat, sehingga kejadian tersebut tidak membahayakan warga. Saat ini, banyak warga di desa masih membatasi perjalanan mereka karena tanah longsor belum sepenuhnya ditangani dan masih menimbulkan banyak potensi risiko keselamatan.
Diketahui bahwa DT 243 merupakan jalur "unik" bagi warga di komune Huu Lien dan Yen Thinh untuk bepergian dan berdagang. Jalur ini juga merupakan satu-satunya jalur bagi warga di sini untuk bepergian ke komune Hung Vu dan Bac Son. Oleh karena itu, volume lalu lintas harian di jalur ini relatif tinggi. Di antaranya, banyak mobil dan truk yang mengangkut penumpang dan barang secara rutin melewati ruas jalan ini. Longsor yang terjadi saat ini sangat memengaruhi kebutuhan lalu lintas dan perdagangan warga serta mengurangi konektivitas antarwilayah tersebut.
Tak hanya warga Desa Lan Chau, banyak warga di Kelurahan Huu Lien juga berharap agar longsor di Jalan Tol 243 segera teratasi. Bapak Hoang Van Chinh, Desa Lang Ben, Kelurahan Huu Lien, mengatakan: "Keluarga saya saat ini menjalankan usaha jasa penginapan. Longsor tidak hanya berdampak besar pada perjalanan warga, tetapi juga menyebabkan bisnis pariwisata tersendat. Ini merupakan salah satu kekuatan daerah ini, jadi saya sangat berharap agar pihak berwenang dan berbagai sektor terkait segera menemukan solusi untuk mengatasi longsor ini."
Bapak Nguyen Quang Hoa, Ketua Komite Rakyat Komune Huu Lien, mengatakan: Longsor di Rute 243 terjadi akibat hujan lebat sejak 21 Agustus, dampak Badai No. 5, dan sirkulasi Badai No. 6. Dalam beberapa hari terakhir, Komite Rakyat Komune telah berkoordinasi dengan unit terkait untuk melakukan penanganan lokal guna membersihkan rute sementara. Namun, saat ini, titik-titik longsor masih berpotensi menimbulkan risiko keamanan karena massa batu dan tanah dapat terus mengalir di jalan. Oleh karena itu, unit tersebut telah mengusulkan kepada Dinas Konstruksi untuk mendapatkan solusi, dan departemen serta kantor khusus di Dinas Konstruksi telah meninjau dan memeriksa tingkat dampak untuk melaksanakan rencana penanganan. Ke depannya, Komune akan terus berkoordinasi erat dengan unit terkait untuk mempercepat proses penanggulangan titik-titik longsor tersebut sesuai dengan prosedur. Dengan demikian, masyarakat di Komune dan sekitarnya dapat melakukan perjalanan dengan aman di rute tersebut.
Saat ini, kondisi cuaca masih rumit dengan banyaknya hujan lebat. Oleh karena itu, potensi risiko ketidakamanan di lokasi longsor semakin meningkat. Oleh karena itu, kami berharap agar instansi, sektor, dan unit terkait segera menangani lokasi longsor di DT 243 untuk memastikan keselamatan masyarakat.
Sumber: https://baolangson.vn/dt-duong-243-5058543.html
Komentar (0)