lagu 2G.jpg
Baru-baru ini, operator jaringan telah mendukung biaya ponsel 4G Only yang dikombinasikan dengan paket konversi, dan mendukung hingga 100% biaya ponsel 4G. Foto: TK

Pada tanggal 13 September 2024, Menteri Informasi dan Komunikasi Nguyen Manh Hung menandatangani dan menerbitkan Surat Edaran No. 10/2024/TT-BTTTT tentang "Penghentian Pelaksanaan Ketentuan Ayat 2 Pasal 4 Surat Edaran No. 03/2024/TT-BTTTT dan Ayat 2 Pasal 4 Surat Edaran No. 04/2024/TT-BTTTT" (Tentang Penghentian Penyediaan Layanan bagi Terminal Pelanggan yang Hanya Mendukung Standar GSM Selama 1 Bulan (16 September 2024 sampai dengan 15 Oktober 2024)). Alasan penghentian sementara layanan gelombang 2G sesuai Surat Edaran No. 10 adalah untuk memastikan ketersediaan informasi yang cukup bagi pelaku usaha dan masyarakat agar dapat segera mengatasi dampak Badai No. 3. Badai ini merupakan badai bersejarah yang telah menyebabkan kerusakan parah pada operator jaringan dan memengaruhi komunikasi pelanggan.

Menurut statistik Kementerian Telekomunikasi dan Komunikasi, per 8 September 2024, jumlah pelanggan operator jaringan sekitar 3,4 juta pelanggan 2G Only. Dibandingkan Juli 2024, dalam kurun waktu lebih dari 1 bulan, jumlah pelanggan 2G Only menurun lebih dari 5,3 juta pelanggan. Namun, per 10 Oktober 2024, hanya terdapat 771.072 pelanggan 2G Only sebelum penghentian gelombang 2G. Operator jaringan diharapkan dapat menyelesaikan penghentian gelombang 2G sesuai peta jalan. Ini merupakan hasil yang sangat luar biasa, menunjukkan arah kebijakan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta keseriusan pelaku usaha seluler dalam melaksanakan rencana penghentian teknologi 2G. Saat ini, dalam fase "sprint", operator jaringan telah menerapkan solusi untuk mengonversi pelanggan 2G Only yang tersisa di jaringan, untuk bergerak menuju tujuan penghentian gelombang 2G pada 15 Oktober 2024.

Belakangan ini, operator jaringan telah menanggung biaya ponsel 4G Only yang dikombinasikan dengan paket konversi, dan menanggung hingga 100% biaya ponsel 4G. Operator jaringan telah menyiapkan sejumlah ponsel 4G untuk mendukung kompensasi (100% biaya) bagi pelanggan 2G Only mereka. Beberapa perusahaan seluler memiliki kebijakan untuk mendukung pemberian ponsel gratis tanpa registrasi paket bagi rumah tangga miskin, rumah tangga hampir miskin, pelanggan di daerah terpencil, terisolasi, dan kurang mampu untuk beralih ke ponsel 4G.

Selain berkomunikasi di media massa, operator jaringan mempromosikan komunikasi langsung kepada pelanggan, sambil meningkatkan frekuensi komunikasi melalui bentuk-bentuk berikut: panggilan, SMS, pemberitahuan musik panggilan tunggu, memutar IVR dengan panggilan, Call Bot tentang program dukungan konversi bisnis dan menginstruksikan pelanggan untuk mengganti telepon.

Operator jaringan melaksanakan komunikasi melalui sistem komunikasi akar rumput (pengeras suara komune dan distrik) untuk memberikan informasi kepada setiap pelanggan.

Agar dapat menjangkau masyarakat di daerah pedesaan, terpencil dan terisolasi secara efektif, sejumlah pelaku usaha seluler juga menggelar kampanye konversi di seluruh kecamatan/kelurahan, dengan memobilisasi seluruh pegawai di provinsi/kota untuk menghubungi pelanggan 2G ke rumah masing-masing pelanggan.

Berbicara mengenai isu penutupan 2G, Bapak Do Thai Hoa, Direktur Departemen Informasi dan Komunikasi Ha Giang , mengatakan bahwa di Ha Giang, penutupan gelombang 2G masih dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan peta jalan Kementerian Informasi dan Komunikasi. Awalnya, pemerintah daerah dan operator jaringan juga melakukan propaganda kepada masyarakat di desa dan pasar, tetapi masyarakat belum memahami teknologi 2G dan 4G, sehingga mereka tidak tertarik. Mengomunikasikan isu penutupan 2G agar dipahami oleh etnis minoritas merupakan masalah yang sulit. Alasan lainnya adalah banyaknya pengguna ponsel 2G yang umumnya adalah lansia dengan kondisi ekonomi yang sulit, sehingga mereka tidak dapat beralih ke ponsel 4G.

Oleh karena itu, operator jaringan harus menciptakan berbagai metode propaganda visual untuk mendemonstrasikannya kepada masyarakat, tetapi tidak semua orang memiliki akses. Selain itu, operator jaringan telah menerapkan program pembagian ponsel 4G kepada masyarakat untuk mempercepat proses pemutusan gelombang 2G.

"Kami telah memanfaatkan semua saluran komunikasi, sistem informasi akar rumput, terutama sistem pengeras suara pintar. Konten komunikasi tentang pemadaman 2G disusun dalam berbagai bahasa etnis dan disiarkan ke setiap desa sesuai dengan wilayah tempat tinggal etnis tersebut, dengan rentang waktu yang beragam, tergantung pada gaya hidup dan pekerjaan masyarakat. Dalam pelaksanaan pemadaman 2G, sistem informasi akar rumput telah efektif dalam berkomunikasi secara langsung dan simultan ke setiap desa dalam kampanye besar-besaran. Bahkan selama badai No. 3 baru-baru ini, sistem informasi akar rumput membantu masyarakat meminimalkan kerusakan, bahkan membantu beberapa desa mencegah banjir bandang yang berbahaya," ujar Bapak Hoa.