Setelah melancarkan Operasi Barbarossa, Jerman terkejut mengetahui bahwa Tentara Merah Soviet memiliki tank yang tidak dapat mereka tangani. Tank tersebut adalah tank KV-1, yang praktis tak terkalahkan, karena sebagian besar senjata Nazi tidak dapat menandinginya.
Dinamai berdasarkan Menteri Pertahanan Soviet, Marsekal Kliment Voroshilov, tank berat KV-1 dikembangkan sebelum Perang Soviet-Finlandia dan beraksi selama Perang tersebut. Tank KV-1 sangat efektif melawan senjata anti-tank dan artileri Finlandia. Namun, meriam 76mm-nya tidak berdaya menghancurkan bunker dan bunker musuh.
Ketika perang Soviet-Jerman pecah, KV-1 memasuki pertempuran, langsung menjadi tank berat terkuat di dunia saat itu, bahkan melampaui tank berat Char B1 milik tentara Prancis. Tentara Nazi menjuluki KV-1 "Giant Colossus", yang berarti gladiator raksasa.
KV-1 di pabrik.
Ketakutan Orang Jerman
Di awal perang, lebih dari 400 tank KV-1 dikerahkan untuk menghadapi tank-tank Nazi Jerman. Tank-tank utama Jerman saat itu, seperti Panzer III dan Panzer IV, tidak sebanding dengan KV-1 Soviet.
Senjata anti-tank Jerman tidak mampu menghancurkan "monster Rusia" atau "hantu" ini, begitulah orang Jerman menyebutnya. Satu-satunya cara untuk menghancurkan KV-1 adalah dengan berada dalam jarak 500 meter darinya, tetapi ini tidak berbeda dengan bunuh diri.
Tindakan lain yang efektif, tetapi agak rumit adalah menghindari konfrontasi langsung dengan KV-1 dan meminta dukungan udara, atau menggunakan senjata antipesawat 88 mm untuk dapat melawan monster ini dari jarak jauh.
Kebanyakan tentara Jerman pada masa itu sangat takut dengan tank jenis ini. Ada sumber yang mencatat bahwa ketika tentara Soviet menyita senjata Jerman, mereka melihat tulisan "tembak saja KV". Melalui tulisan itu, kita dapat melihat kesuksesan besar tank KV di awal perang.
"Rumor tentang monster lapis baja ini membuat kami takut," kata seorang tentara Jerman. "Informasi tentang ukuran dan kekebalan KV-1 membuat kami membayangkan tank-tank ini sebagai benteng yang tak terhancurkan."
Tentara Jerman memeriksa KV-1 yang jatuh di medan perang.
Tahap awal perang menyaksikan banyak contoh keberanian awak tank KV-1. Pada bulan Juni 1941, di dekat kota Raseiniai, Lituania, sebuah tank KV-1 menyerang seluruh Divisi Panzer ke-6 Jerman.
Saat itu, Divisi Panzer ke-6 Jerman berhadapan dengan Divisi Panzer ke-2 Soviet di kota Raseiniai. Dalam pertempuran tersebut, sebuah tank KV-1 tiba-tiba muncul di belakang barisan tentara Jerman dan memutus jalur komunikasi antara kedua kelompok Jerman.
Tank KV-1 memblokir jalan dan melumpuhkan pergerakan Jerman. Senapan mesin KV-1 membakar 12 truk pasokan. Jerman menggunakan meriam anti-tank 50 mm untuk menghancurkan tank ini, tetapi gagal. Tembakan balasan dari KV-1 juga menghancurkan seluruh baterai anti-tank, baik personel maupun senjatanya. "Monster Rusia" itu baru dikalahkan setelah terkena peluru dari senapan mesin anti-pesawat 88 mm Jerman.
Keterbatasan
Meskipun tank berat KV-1 mampu menahan sebagian besar persenjataan Jerman, tank ini tidak dianggap sebagai tank terbaik Perang Dunia II. Meskipun memiliki perlindungan lapis baja yang sangat baik dan persenjataan yang mumpuni, KV-1 lambat. Selain itu, kualitas transmisi dan filter udaranya yang buruk sering menyebabkan kerusakan dan perbaikan yang sering terjadi, sehingga banyak kru terpaksa meninggalkannya di tengah perjalanan.
Di sisi lain, tank-tank raksasa KV-1 juga menjadi ancaman nyata bagi jalan dan jembatan. Setelah "monster" seberat 45 ton itu melintasi jalan-jalan tersebut, hampir mustahil bagi peralatan militer lain untuk terus bergerak di jalan tersebut.
Para perancang Soviet berusaha mengatasi semua kelemahan ini, dan pada musim semi 1942, lahirlah versi modern KV-1S. Kendaraan ini lebih ringan (hanya 42,5 ton) dan memiliki lapisan pelindung samping yang sedikit lebih tipis (60 mm, bukan 75 mm), serta kecepatannya ditingkatkan menjadi 45 km/jam. Meskipun demikian, KV-1S masih kebal terhadap tembakan musuh.
Tangki KV-2.
Selama perang, sekitar 4.500 KV-1 dan 350 KV-2 dibangun dari total 14.000 tank berat di Angkatan Darat Soviet. Kemudian, Angkatan Darat Soviet merancang tank medium T-34 yang lebih ringan, lebih cepat, dan lebih murah, serta memiliki kekuatan yang lebih unggul dibandingkan tank-tank Jerman di medan perang. Oleh karena itu, penggunaan KV sangat terbatas dan hanya untuk latihan. Pada tahun-tahun terakhir perang, seri KV digunakan sebagai dasar perancangan tank berat IS.
Le Hung (Sumber: Russia Beyond)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)