Presiden Luong Cuong menyambut para kepala delegasi pada upacara penandatanganan Konvensi Hanoi.

Upacara pembukaan penandatanganan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Pemberantasan Kejahatan Siber di Hanoi (Konvensi Hanoi), dengan tema "Memerangi Kejahatan Siber - Berbagi Tanggung Jawab - Menuju Masa Depan," diselenggarakan di Pusat Konvensi Nasional selama dua hari, 25-26 Oktober.

Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa António Guterres, perwakilan dari hampir 100 negara dan lebih dari 100 organisasi internasional dan regional. Selain upacara pembukaan dan penutupan, upacara penandatanganan tersebut mencakup diskusi pleno, sesi penandatanganan, diskusi tingkat tinggi, diskusi meja bundar, dan acara-acara terkait lainnya.

Konvensi Hanoi, yang terdiri dari sembilan bab dan 71 pasal, adalah hasil dari hampir lima tahun negosiasi yang berkelanjutan dan berkepanjangan di antara negara-negara anggota, yang bertujuan untuk membangun kerangka hukum multilateral yang komprehensif untuk memerangi kejahatan siber.

Konvensi Hanoi bukan hanya tonggak sejarah dalam kerja sama internasional untuk memerangi kejahatan siber, tetapi juga secara jelas menunjukkan peran Vietnam yang semakin proaktif dan tanggung jawab globalnya. Pemilihan Hanoi sebagai lokasi penandatanganan dokumen penting ini mencerminkan kepercayaan masyarakat internasional terhadap Vietnam sebagai mitra yang dapat diandalkan dan jembatan antar negara dan kawasan.

Dengan latar belakang teknologi digital yang berkembang pesat dan kejahatan siber yang semakin canggih, Konvensi Hanoi membuka peluang bagi negara-negara untuk bertindak bersama, memperkuat kepercayaan, dan meningkatkan kerja sama untuk ruang siber yang aman, manusiawi, dan berkelanjutan bagi semua.