
Pada pertemuan tersebut, kedua pemimpin menyampaikan kegembiraan dan apresiasinya atas perkembangan efektif Kemitraan Komprehensif Vietnam-Brunei Darussalam; sepakat untuk berkoordinasi secara erat guna lebih memperdalam hubungan bilateral, membawa manfaat bagi rakyat kedua negara, berkontribusi pada perdamaian , stabilitas, dan kerja sama di kawasan dan dunia.
Presiden Luong Cuong menyambut baik kunjungan Raja ke Vietnam pada tahun 2025, dan sepakat untuk terus meningkatkan kontak dan pertukaran delegasi di semua tingkatan; mempertahankan pelaksanaan mekanisme kerja sama bilateral; terus melaksanakan secara efektif Program Aksi untuk melaksanakan Kemitraan Komprehensif Vietnam-Brunei untuk periode 2023-2027; dan memperkuat kerja sama di semua bidang, terutama empat bidang prioritas yaitu minyak dan gas, kimia, pengolahan makanan halal, pariwisata , dan pertukaran antarmasyarakat.

Menegaskan terciptanya kondisi yang menguntungkan bagi perusahaan Brunei untuk memperluas investasi dan bisnis mereka di Vietnam, Presiden mengusulkan agar kedua belah pihak berkoordinasi dan segera menandatangani Nota Kesepahaman tentang kerja sama di bidang Halal; berharap Brunei akan mendukung perusahaan Vietnam dalam proses produksi dan sertifikasi untuk produk pertanian dan produk Halal; menciptakan kondisi bagi produk Halal Vietnam untuk diekspor ke Brunei dan berpartisipasi dalam rantai pasokan global barang dan makanan Halal.
Sultan Brunei menyampaikan apresiasi dan keinginannya untuk lebih mengembangkan kerja sama substantif dengan Vietnam, termasuk di bidang perdagangan, energi, minyak dan gas, kebudayaan, serta pertukaran antarmasyarakat.
Mengucapkan selamat kepada Vietnam atas terpilihnya kembali menjadi anggota Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk masa jabatan 2026-2028, Raja mengatakan bahwa Vietnam memainkan peran yang semakin aktif dalam memajukan kerja sama multilateral di dunia.
Sultan mengatakan Brunei akan terus memberikan dukungan untuk pengembangan kapasitas bagi pejabat Vietnam melalui program beasiswa, termasuk program pelatihan bahasa Inggris.
Kedua pemimpin juga sepakat untuk memperkuat solidaritas, persatuan dan mempertahankan peran sentral ASEAN di kawasan; meningkatkan kerja sama dalam isu-isu regional dan internasional yang menjadi perhatian bersama, termasuk masalah Laut Timur; dan meningkatkan negosiasi mengenai COC yang substantif dan efektif sesuai dengan hukum internasional, khususnya UNCLOS 1982.
Sumber: https://nhandan.vn/chu-tich-nuoc-luong-cuong-gap-quoc-vuong-brunei-darussalam-haji-hassanal-bolkiah-post919616.html






Komentar (0)