
Delegasi yang menghadiri forum.
“Kalau orangnya masih sama, model bisnisnya masih sama, output dan inputnya, serta manajemennya masih sama, kita tidak bisa menerapkan transformasi ganda,” ujar Bapak Quat.
Bapak Quat mengomentari bahwa dalam konteks transformasi digital yang beralih ke AI, teknologi platform, model bisnis ekosistem, dll., para pemimpin harus mengubah sifat pemikiran mereka tentang model bisnis dan model pertumbuhan untuk memenuhi persyaratan persaingan regional dan global yang semakin ketat.
Menekankan peran wirausahawan dan pemimpin dalam proses transformasi ganda, Bapak Quat mengatakan bahwa melalui mekanisme penggalangan dana, investor akan mengevaluasi pemikiran dan kapasitas wirausahawan dan pemimpin dalam membuat keputusan investasi. "Teknologi bisa berubah, produk bisa berubah, bisnis bisa berubah, tetapi perubahan manusia adalah yang paling sulit," tegas Bapak Quat.
Menurutnya, tugas asosiasi dan lembaga pembuat kebijakan adalah membantu wirausahawan mengubah pola pikirnya, menerapkan model bisnis dan model pertumbuhan baru, lalu menemukan teknologi yang sesuai untuk diterapkan.
Senada dengan Bapak Pham Hong Quat, Bapak Nguyen Dinh Thang, Wakil Presiden Asosiasi Teknologi Informasi Vietnam dan Wakil Presiden Asosiasi Pengusaha Swasta Vietnam, mengatakan: "Jika Anda menginginkan transformasi digital, jika Anda menginginkan transformasi hijau, Anda harus memulainya dari manusia. Manusia memiliki kapasitas yang memadai, para pemimpin memiliki tekad yang kuat."
Menekankan pula peran para pemimpin dalam proses transformasi ganda, Bapak Mac Quoc Anh, Wakil Presiden Asosiasi Usaha Kecil dan Menengah Hanoi , mengatakan bahwa kurangnya budaya inovasi, kurangnya pemikiran data, dan sistem pengukuran yang efektif merupakan tantangan terbesar bagi usaha kecil dan menengah. "Para pemimpin usaha kecil seringkali sibuk menjalankan bisnis dan berjualan sehingga mereka kekurangan waktu untuk memperbarui informasi," jelas Bapak Anh.
Selain isu kepemimpinan, banyak pendapat dalam forum tersebut menyatakan bahwa kurangnya sumber daya manusia teknologi, sumber daya manusia manajemen, dan modal membuat proses transformasi ganda di perusahaan, terutama usaha kecil dan menengah, menghadapi banyak kesulitan. Untuk mengatasi masalah ini, menurut Bapak Nguyen Dinh Thang, diperlukan program pelatihan, metode pelatihan, dan hasil keluaran yang jelas. Selain itu, menurut para ahli, perlu mendukung perusahaan dalam mengakses keuangan hijau agar memiliki sumber daya untuk melakukan transformasi ganda.
Sumber: https://doanhnghiepvn.vn/tin-tuc/chuyen-doi-kep-tu-chuyen-doi-tu-duy-cua-nguoi-lanh-dao/20251030114416430






Komentar (0)