" Saya ingin memberi tahu pelatih Issara Sritaro untuk tidak khawatir mencari pengganti Jonathan Khemdee. Tidak perlu bicara dengannya. Tidak perlu mengubah niat bek tengah untuk berhenti bermain sepak bola internasional untuk Thailand ," ujar pakar sepak bola Yutthana Taweesappasuk kepada media Thailand.
Thailand U22 menghadapi kritik pedas setelah kalah 2-5 dari Indonesia U22 di final sepak bola putra. Tim Thailand terlibat perkelahian sengit dengan Indonesia U22. Jonathan Khemdee bermain buruk, menerima kartu merah, dan menjadi penyebab kebobolan gol.
Jonathan Khemdee melemparkan medalinya ke tribun.
Sang gelandang juga melemparkan medali perak ke tribun penonton di akhir pertandingan final. Tindakan Khemdee ini menuai kritik pedas dari para penggemar Thailand dan Kamboja. Sebelumnya, gelandang kelahiran Swedia ini mengejutkan semua orang ketika ia mengumumkan akan berhenti bermain untuk tim Thailand.
Khemdee menjelaskan bahwa ia tidak berniat membuang medali tersebut. Ia hanya berbaik hati mengembalikan medali dan maskot tersebut kepada para penggemar yang datang untuk bersorak. Sebelum final, Khemdee mengatakan bahwa ini akan menjadi pertandingan terakhirnya bersama tim nasional Thailand. Banyak keputusan yang salah telah menyebabkan citra Khemdee hancur di mata para penggemar Thailand.
Pakar Yutthana Taweesappasuk ini "menasihati" pelatih Issara Sritaro: " Ada bek lain yang mampu menggantikan Jonathan Khemdee, dan mereka mungkin lebih baik. Saya bisa merekomendasikan Songwut Krakruan, yang bermain untuk Muangthong United."
Dia belum terpilih untuk SEA Games, tetapi saya yakin dia tidak akan mengecewakan siapa pun. Songwut adalah bek tengah dengan tinggi badan 1,90 meter. Dia memiliki kemampuan sepak bola yang sangat baik. Jika dia mampu mengatasi godaan dan berkembang dengan baik, masa depan Songwut sangat cerah.
Mai Phuong
Berguna
Emosi
Kreatif
Unik
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)