Pakar: Vingroup menandai tonggak sejarah di "tanah emas" Kongo

Menurut para ahli, perjanjian kerja sama antara Vingroup Corporation dan Pemerintah Ibu Kota Kinshasa (Republik Demokratik Kongo) tidak hanya membuka arah investasi baru di Afrika, tetapi juga menegaskan kemajuan strategis perusahaan Vietnam di peta global.

Waktu emas bagi bisnis yang memiliki visi dan potensi

Jabat tangan antara Vingroup dan Pemerintah Ibu Kota Kinshasa, Republik Demokratik Kongo, telah menarik banyak perhatian investor. Berdasarkan perjanjian tersebut, kedua belah pihak akan berkoordinasi untuk meneliti dan mengembangkan proyek metropolis tepi sungai seluas sekitar 6.300 hektar. Pada saat yang sama, VinFast akan menyediakan model kendaraan yang sesuai untuk secara bertahap mengganti lebih dari 300.000 kendaraan berbahan bakar fosil dengan kendaraan listrik di Kinshasa, meneliti pasokan bus listrik VinFast, dan mendukung pembangunan serta pengoperasian rute bus cepat.

Profesor Madya Dr. Dinh Trong Thinh, pakar keuangan internasional, melihat peluang besar bagi Vingroup di negara Afrika tersebut. Terletak di jantung Afrika, Kongo dianggap sebagai "jantung planet yang paling kaya sumber daya". Negara ini memiliki lebih dari separuh cadangan kobalt dunia, serta sejumlah besar tembaga, litium, mangan, nikel, dan tanah jarang—bahan-bahan penting bagi industri modern.

Chuyên gia: Vingroup đang ghi dấu mốc lịch sử tại — Kongo sedang memasuki periode reformasi dan pertumbuhan yang kuat, masa emas bagi pembangunan perkotaan dan transportasi hijau.

Secara ekonomi , menurut pakar tersebut, setelah periode panjang yang sulit, Kongo kini memasuki masa reformasi dan pertumbuhan yang kuat. Miliaran dolar mengalir ke Kongo, menjadikan negara ini salah satu dari 10 negara teratas di Afrika dengan aliran modal FDI. Pertumbuhan ekonomi negara berpenduduk ratusan juta jiwa ini juga berada di 3 teratas di benua tersebut dengan tingkat pertumbuhan rata-rata sekitar 7-8% per tahun—angka yang diimpikan banyak negara.

Secara khusus, Bapak Thinh menekankan keterbukaan kebijakan negara-negara Afrika pada umumnya dan Kongo pada khususnya. "Afrika semakin terbuka terhadap berbagai negara, terutama Vietnam. Mereka melihat banyak pelajaran sukses dari Vietnam dan menganggap Vietnam sebagai contoh untuk ditiru," ujar Bapak Thinh.

Lebih spesifik, pakar tersebut menekankan kerja sama antara Vingroup dan pemerintah ibu kota Kongo untuk mengembangkan kawasan perkotaan dan transportasi hijau—bidang yang menjadi fokus banyak negara Afrika . "Ini adalah masa keemasan bagi investor strategis. Kongo membutuhkan mitra yang tidak hanya bermodal, tetapi juga memiliki visi dan pengalaman dalam pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, kehadiran Vingroup—perusahaan yang telah membuktikan kapasitasnya dalam menciptakan kawasan perkotaan, transportasi hijau, dan teknologi tinggi—sangat tepat waktu dan menunjukkan visi jangka panjang perusahaan-perusahaan Vietnam," tegas Associate Professor, Dr. Dinh Trong Thinh.

Tonggak sejarah global perusahaan-perusahaan Vietnam

Dari perspektif lain, media internasional juga menaruh banyak perhatian ketika Presiden Felix Tshisekedi dan Perdana Menteri Judith Suminwa menerima Wakil Presiden Vingroup Le Thi Thu Thuy dan delegasinya di ibu kota Kinshasa.

Selama sesi kerja, Presiden dan Perdana Menteri Republik Demokratik Kongo sangat mengapresiasi kapasitas komprehensif Vingroup, visi pembangunan berkelanjutan, dan pengalaman internasional, serta menyatakan dukungan kuat terhadap proposal kerja sama yang diajukan oleh grup tersebut.

Kepercayaan pemerintah Kongo terhadap Vingroup juga sangat dihargai oleh para ahli. "Ketika sebuah perusahaan swasta Vietnam disambut di tingkat presiden dan diberikan lahan gratis untuk mengembangkan kota metropolitan, hal itu membuktikan prestise dan kapasitas internasional perusahaan-perusahaan Vietnam," ujar Dr. Nguyen Minh Tuan, seorang pakar di bidang investasi internasional.

Dari jabat tangan Vingroup pula, Dr. Nguyen Minh Tuan memikirkan model "FDI terbalik" - ketika Vietnam tidak lagi hanya menjadi penerima investasi, melainkan perusahaan-perusahaan Vietnam sendiri menjadi kreator, yang membawa modal, teknologi, dan model pembangunan ke dunia.

"Jika dulu Vietnam terkenal sebagai tujuan investasi yang menarik bagi modal asing, kini perusahaan-perusahaan Vietnam seperti Vingroup justru membawa pengetahuan, pengalaman, dan nilai-nilai pembangunan mereka untuk berinvestasi di arah yang berlawanan. Ini merupakan langkah strategis, yang menunjukkan kematangan ekonominya," ujar Bapak Tuan.

Lebih jauh lagi, ia menganalisis bahwa kerja sama antara Vingroup dan Pemerintah Ibu Kota Kinshasa menunjukkan pendekatan komprehensif suatu perusahaan Vietnam yang telah matang dalam kapasitas manajemen dan visi strategis.

"Vingroup tidak hanya mengekspor produk, tetapi juga mengekspor model pembangunannya. Fokus grup ini pada bidang-bidang seperti kota hijau, energi bersih, dan kendaraan listrik menunjukkan bahwa mereka tidak mengejar keuntungan jangka pendek, melainkan bertujuan menciptakan nilai berkelanjutan," ujar Bapak Tuan.

Sependapat, Associate Professor Dr. Dinh Trong Thinh menegaskan bahwa kerja sama dengan Kongo menunjukkan citra Vingroup yang semakin mencapai tonggak sejarah dalam perjalanannya menjangkau dunia. Hal itu akan menjadi kekuatan pendorong bagi komunitas bisnis Vietnam. "Ini bukan sekadar kisah sebuah korporasi, tetapi citra Vietnam yang baru, sebuah negara yang percaya diri, kreatif, dan siap memikul tanggung jawab bersama dunia di era baru," ujarnya.

Source: https://vtv.vn/chuyen-gia-vingroup-dang-ghi-dau-moc-lich-su-tai-manh-dat-vang-congo-100251031084830491.htm