Tuan Lee Hsien Yang, putra bungsu pendiri Singapura modern, Lee Kuan Yew, mengumumkan di Facebook pada tanggal 22 Oktober bahwa ia sedang mencari suaka politik di Inggris berdasarkan Konvensi Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Tuan Lee Hsien Yang
Di Facebook, Tn. Lee Hsien Yang, adik dari mantan Perdana Menteri Lee Hsien Loong, mengatakan bahwa Inggris telah menetapkan bahwa dirinya menghadapi risiko dianiaya oleh pemerintah Singapura dan tidak dapat kembali ke negaranya dengan aman.
"Saya terpaksa menggunakan cara terakhir, yaitu mengajukan permohonan perlindungan pengungsi. Saya masih warga negara Singapura dan berharap suatu hari nanti bisa kembali ke tanah air dengan selamat," ujarnya.
Pemerintah Singapura telah membantah tuduhan bahwa ia dianiaya, menurut Channel News Asia.
Tuan Lee Hsien Yang meninggalkan Singapura pada tanggal 15 Juni 2022, setelah polisi meminta dia dan istrinya, Nyonya Lee Hoc Phan, untuk membantu penyelidikan dan belum kembali sejak itu.
Komisi Tinggi Inggris di Singapura belum mengomentari informasi di atas.
Tuan Lee Hsien Yang dan saudara perempuannya Lee Wei Ling, yang meninggal pada tanggal 9 Oktober, masih berselisih dengan kakak laki-laki mereka Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Singapura dari tahun 2004 hingga Mei 2024, mengenai cara menangani rumah bersama ayah mereka setelah Tuan Lee Kuan Yew meninggal pada tahun 2015.
Tuan Lee Hsien Yang mengatakan dia telah mengajukan permohonan perlindungan suaka sejak 2022 dan tidak dapat kembali untuk menghadiri pemakaman saudara perempuannya karena takut akan masalah.
Minggu lalu, dia mengatakan akan mengajukan permohonan penghancuran rumah Lee Kuan Yew sesuai dengan keinginan ayahnya.
Pemerintah Singapura mengumumkan bahwa mereka akan mempertimbangkan masalah terkait real estat di atas dalam waktu dekat.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/con-ut-cua-ong-ly-quang-dieu-xin-ti-nan-chinh-tri-18524102214432411.htm






Komentar (0)