Tn. Kirby mengatakan AS sedang mengumpulkan informasi tentang insiden tersebut dan mengatakan tidak ada indikasi bahwa pemerintah Ukraina atau warga negara Ukraina terlibat dalam serangan teroris tersebut.
Kedutaan Besar AS di Rusia pada 7 Maret memperingatkan risiko serangan ekstremis di Moskow dan mengimbau warga AS untuk menghindari tempat-tempat ramai. Namun, Bapak Kirby menegaskan bahwa Washington tidak mengetahui sebelumnya tentang serangan di teater Krasnogorsk, dan menambahkan bahwa peringatan pada 7 Maret tersebut tidak terkait dengan insiden tersebut.
Mykhailo Podolyak, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan Kiev "tidak ada hubungannya" dengan serangan itu. "Kami sedang menghadapi konflik skala penuh dengan tentara reguler Rusia dan Federasi Rusia. Namun, semuanya akan diputuskan di medan perang," ujarnya.
Teater Balai Kota Crocus di pinggiran Moskow terbakar setelah penembakan pada 22 Maret. Foto: AFP
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengecam keras serangan "pengecut dan keji" tersebut. "Para anggota Dewan Keamanan menekankan perlunya meminta pertanggungjawaban para pelaku, penyelenggara, pemodal, dan pendukung aksi teroris ini dan membawa mereka ke pengadilan," kata badan tersebut.
Kuba, Venezuela, Jerman, Prancis, dan Italia juga mengutuk keras serangan tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada para korban. "Gambar-gambar serangan terhadap orang-orang tak berdosa itu mengerikan. Informasi yang relevan harus segera diklarifikasi. Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga para korban," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Jerman.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan masyarakat internasional "wajib mengutuk kejahatan mengerikan ini", seraya menambahkan bahwa otoritas Rusia sedang berupaya sebaik mungkin untuk menyelamatkan nyawa. Ia menyatakan ketidakpuasannya terhadap pernyataan AS, yang menyatakan bahwa Ukraina tidak ada hubungannya dengan insiden tersebut.
"Ada pertanyaan besar mengenai apa yang mendasari kesimpulan AS bahwa seseorang tidak terlibat dalam tragedi tersebut saat tragedi itu terjadi," kata Zakharova. "Jika AS atau negara lain memiliki informasi yang dapat diandalkan tentang insiden tersebut, mereka harus segera memberikannya kepada Rusia. Jika mereka tidak memilikinya, Gedung Putih atau siapa pun tidak berhak berkomentar."
Pada malam tanggal 22 Maret, sekelompok pria bersenjata yang mengenakan kamuflase menembaki kerumunan yang menghadiri acara band Picnic di teater Crocus City Hall di Krasnogorsk, sebuah kota di sebelah barat ibu kota Rusia, Moskow.
Saksi mata di lokasi kejadian mengatakan para pria bersenjata memasuki lobi utama gedung dan menembak beberapa orang dari jarak dekat. Para tersangka juga melemparkan botol-botol bensin, membakar sebagian gedung sebelum melarikan diri dengan mobil putih. Kebakaran yang terjadi di teater telah berhasil dikendalikan.
Kelompok yang menamakan diri Negara Islam (IS) telah mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Komite Investigasi Rusia menyatakan lebih dari 60 orang tewas dan 145 orang terluka, termasuk banyak anak-anak. Ini merupakan salah satu serangan teroris paling mematikan di Rusia dalam beberapa dekade.
Pham Giang (Menurut AFP, Reuters )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)