Pada kesempatan upacara penandatanganan Konvensi Hanoi tentang Pemberantasan Kejahatan Dunia Maya di Hanoi pada tanggal 25-26 Oktober, Bapak Artur Liukmanov - Direktur Departemen Keamanan Informasi Internasional Kementerian Luar Negeri Rusia dan Perwakilan Khusus Presiden Federasi Rusia untuk Kerja Sama Internasional di Bidang Keamanan Informasi, melakukan wawancara dengan wartawan VNA di Moskow, menilai peristiwa penting ini serta kerja sama antara Rusia dan Vietnam di bidang keamanan dunia maya.
Bapak Artur Liukmanov mengatakan bahwa sejak dimulainya Konvensi Hanoi , Federasi Rusia telah secara aktif mendukung Vietnam pada sidang pleno Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan Desember 2024, dan telah berkoordinasi erat dengan badan-badan Vietnam untuk mempersiapkan upacara penandatanganan.
Rusia dan Vietnam telah bersama-sama menyelenggarakan banyak kegiatan seperti pelatihan tentang pencegahan dan pemberantasan serangan siber berskala besar, lokakarya pengembangan kapasitas, dan dukungan teknis untuk memerangi kejahatan siber.
Ia menegaskan bahwa Vietnam sepenuhnya layak mendapat kehormatan dipilih sebagai tempat penyelenggaraan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa pertama tentang Pencegahan dan Pemberantasan Kejahatan Dunia Maya dalam 20 tahun, dan bahwa Rusia juga bangga dapat berkontribusi pada upaya bersama masyarakat internasional di bidang ini.
Mengenai upaya Vietnam di bidang pencegahan kejahatan dunia maya dan kerja sama internasional, Bapak Liukmanov menekankan bahwa Rusia dan Vietnam memiliki pandangan yang sama dan telah menandatangani banyak perjanjian kerja sama antara Kementerian Luar Negeri dan lembaga terkait.
Khususnya, kedua belah pihak memiliki perjanjian antarpemerintah tentang jaminan keamanan informasi internasional, yang sedang diimplementasikan secara aktif. Konvensi Hanoi, yang akan segera ditandatangani, juga merupakan hasil kerja sama bilateral antara Rusia dan Vietnam serta mitra internasional lainnya.
Menurutnya, arah bersama Rusia dan Vietnam adalah bahwa negara-negara anggota PBB perlu membangun perjanjian yang mengikat secara hukum untuk menjamin keamanan dan keselamatan rakyat.
Mengenai kerja sama khusus antara Vietnam dan Rusia dalam pencegahan dan pemberantasan kejahatan siber, Bapak Liukmanov mengatakan bahwa kedua pihak secara berkala bertukar pengalaman dan berkoordinasi melalui berbagai saluran, termasuk Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kementerian Dalam Negeri kedua negara, seminar, konferensi, dan program pelatihan bagi para ahli keamanan informasi. Kesamaan yang menonjol antara kedua negara adalah penekanan pada faktor manusia dalam tugas memastikan keamanan informasi. Selain itu, kerja sama juga dilakukan dalam kerangka dialog antara Rusia dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dengan sesi dialog tentang keamanan informasi yang diselenggarakan di Sochi pada 23 Oktober, yang dihadiri oleh Vietnam.
Beliau juga menekankan bahwa meskipun pembentukan Konvensi Hanoi merupakan langkah maju yang besar, masih terdapat tugas-tugas baru di bidang ini. Seiring dengan semakin canggih dan lincahnya kejahatan siber, sangatlah penting untuk mempertahankan mekanisme kerja sama yang efektif, pertemuan, dan diskusi rutin. Beliau menegaskan bahwa ini adalah perjuangan bersama semua negara dalam konteks perkembangan teknologi informasi yang pesat saat ini.
Bapak Liukmanov mengatakan bahwa kejahatan siber merupakan kejahatan lintas batas dan anonim, yang menciptakan celah bagi para pelaku kejahatan untuk menghindari deteksi pihak berwenang. Oleh karena itu, peran serta semua negara sangat penting dalam mencegah jenis kejahatan ini.
Konvensi Hanoi telah menerima dukungan luas dari negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa karena bertujuan untuk membangun mekanisme kerja sama yang efektif dan menarik partisipasi inovator teknologi informasi dalam upaya untuk memastikan keamanan informasi dan mencegah serta memerangi kejahatan dunia maya.
Ia juga menekankan isu kedaulatan teknologi, bahwa di negara mana pun teknologi itu dimiliki, keamanan informasi bagi rakyat tetap harus terjamin.
(TTXVN/Vietnam+)
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/cong-uoc-ha-noi-chong-toi-pham-mang-can-su-chung-tay-cua-tat-ca-cac-quoc-gia-post1072235.vnp






Komentar (0)