Brasil memandang pertemuan puncak itu sebagai momen yang menentukan bagi kerja sama internasional mengenai aksi iklim, dan mengajak negara-negara untuk mengatasi perbedaan mereka.
"Ini tidak boleh menjadi agenda yang memecah belah kita," ujar Presiden COP30 André Corrêa do Lago kepada para delegasi dalam sesi pleno publik sebelum para pihak bubar untuk melanjutkan negosiasi.

Namun, perpecahan mengenai masa depan minyak, gas, dan batu bara telah menyoroti kesulitan dalam mencapai konsensus pada konferensi tahunan perubahan iklim PBB.
Penggunaan bahan bakar fosil yang berlebihan selama beberapa dekade terakhir telah diidentifikasi sebagai penyebab utama pemanasan global, yang membuat bencana alam menjadi lebih parah, seperti badai, banjir, kekeringan, dan gelombang panas.
Akan tetapi, rancangan perjanjian yang dirilis Brasil pada hari Jumat tidak menyebutkan sama sekali tentang bahan bakar fosil, sehingga menghilangkan berbagai pilihan terkait subjek tersebut.
Banyak negara, termasuk produsen minyak dan gas utama, menyebut opsi tersebut tidak dapat diterima, sementara sekitar 80 negara telah menyuarakan dukungan untuk memasukkan penghapusan bahan bakar fosil dalam kesepakatan tersebut.
Kebuntuan antara kedua kelompok berlanjut pada hari Jumat, membuat pembicaraan terhenti.
Negosiator Panama Juan Carlos Monterrey mengatakan dalam konferensi pers pada Jumat pagi bahwa mengecualikan bahan bakar fosil dari perjanjian COP30 berisiko mengubah pembicaraan menjadi "lelucon".
"Kegagalan mengatasi penyebab krisis iklim bukanlah kompromi. Melainkan penyangkalan," ujarnya.
Komisioner iklim Uni Eropa, Wopke Hoekstra, mengatakan rancangan perjanjian itu tidak dapat diterima.
Konferensi dua minggu di kota Amazon, Belem, dijadwalkan berakhir pada pukul 6:00 malam waktu setempat pada tanggal 21 November (pukul 4:00 pagi pada tanggal 22 November waktu Vietnam), tetapi seperti COP sebelumnya, konferensi ini telah melampaui batas waktu tersebut dan harus terus memperpanjang waktunya.
Naskah perjanjian tersebut perlu disetujui oleh hampir 200 negara yang hadir agar dapat disahkan.
AS menolak mengirimkan delegasi resmi ke COP30 di bawah Presiden Donald Trump, yang baru-baru ini menyatakan dirinya sebagai penyangkal perubahan iklim.
Sumber: https://congluan.vn/cop30-keu-goi-doan-ket-giua-be-tac-ve-nhien-lieu-hoa-thach-10318794.html






Komentar (0)