Sebelumnya, pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengumumkan akan memboikot KTT G20 yang berlangsung pada 22 hingga 23 November karena adanya perbedaan pendapat dengan negara tuan rumah, Afrika Selatan.
Tn. Trump telah mengumumkan bahwa ia tidak akan menghadiri pertemuan puncak G20 pertama di Afrika karena tuduhan - yang telah dibantah luas - bahwa pemerintah negara tuan rumah menindas minoritas kulit putihnya.
Ia juga menolak agenda negara tuan rumah untuk mempromosikan solidaritas dan membantu negara-negara berkembang beradaptasi dengan bencana cuaca yang semakin memburuk, serta beralih ke energi bersih dan memangkas biaya utang mereka yang berlebihan.

Meskipun ada keberatan dari AS, negara-negara G20 telah memasukkan "perubahan iklim" dalam draf pernyataan, lapor Reuters, mengutip sumber yang dekat dengan masalah tersebut. Sebelumnya, AS menolak penyebutan perubahan iklim.
Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, yang negaranya menjadi tuan rumah konferensi iklim COP30, juga mengatakan akan membawa peta jalan transisi bahan bakar fosilnya ke G20. Sejauh ini, 82 negara telah menandatangani peta jalan tersebut, tetapi hanya menyumbang 7% dari produksi bahan bakar fosil global.
Meskipun ada kekhawatiran bahwa kehilangan partisipasi anggota paling kuatnya akan merusak pernyataan G20, beberapa analis masih melihat peluang bagi tuan rumah Afrika Selatan, dengan bertekad untuk menetapkan agenda diplomatik multilateral global tanpa terikat pada negara tertentu.
Tema KTT G20 adalah "Solidaritas, Kesetaraan, Keberlanjutan". Melalui solidaritas, negara tuan rumah Afrika Selatan bertujuan untuk bergerak menuju masa depan yang berpusat pada manusia, berorientasi pada pembangunan, dan inklusif. Dalam dunia yang saling terhubung, tantangan yang dihadapi satu negara akan memengaruhi negara-negara lain.
Dengan mempromosikan kesetaraan, Afrika Selatan berupaya memastikan perlakuan yang adil, kesempatan, dan kemajuan bagi semua orang dan semua bangsa, terlepas dari status ekonomi , jenis kelamin, ras, lokasi geografis, atau karakteristik lainnya.
Tiga prioritas tingkat tinggi KTT G20 adalah: 1) Pertumbuhan ekonomi inklusif, industrialisasi, lapangan kerja dan pengurangan kesenjangan; 2) Ketahanan pangan; 3) Kecerdasan buatan dan inovasi untuk pembangunan berkelanjutan.
Sumber: https://congluan.vn/hoi-nghi-thuong-dinh-g20-the-hien-su-nhat-tri-bat-chap-bi-my-tay-chay-10318803.html






Komentar (0)