Menurut Tech4Gamers , konsumen, terutama para gamer dan mereka yang berkecimpung di industri kreatif, baru saja menerima kabar buruk ketika Nvidia resmi mengumumkan kenaikan harga sebesar 10-15% untuk semua lini GPU-nya. Menariknya, produk unggulan yang dinantikan, RTX 5090, kini akan dibanderol dengan harga awal hingga 2.500 dolar AS (sekitar Rp64,8 juta).
Nvidia mengejutkan semua orang ketika mengumumkan kenaikan harga kartu grafis.
Keputusan untuk menaikkan harga muncul di tengah tekanan keuangan dan kenaikan biaya yang dihadapi Nvidia. Menurut laporan Digitimes , perusahaan tersebut mengalami kerugian hingga $5,5 miliar dalam hasil bisnisnya pada kuartal terakhir. Akar permasalahan ini diyakini berasal dari perubahan kebijakan AS dalam beberapa bulan terakhir, termasuk hambatan tarif dan larangan ekspor, yang telah menyebabkan kerugian signifikan bagi perusahaan manufaktur. Sebelum Nvidia, Microsoft juga harus menaikkan harga konsol game Xbox Series X/S, sehingga membuatnya kurang terjangkau bagi pengguna biasa.
Nvidia mengumumkan kenaikan harga kartu grafis
FOTO: TANGKAPAN LAYAR TECH4GAMERS
Salah satu pendorong pendapatan utama Nvidia adalah chip AI, tetapi produk ini saat ini menghadapi larangan ekspor ke pasar penting Tiongkok. Hal ini menyebabkan lini chip seperti H20 mengalami penurunan penjualan dari yang diperkirakan. CEO Nvidia, Jensen Huang, harus terus-menerus bepergian antara AS dan Tiongkok, bahkan bernegosiasi dengan Presiden AS Donald Trump untuk menemukan cara mencabut larangan tersebut. Selain itu, pemindahan sebagian produksi GPU Nvidia ke AS juga menyebabkan biaya operasional dan manufaktur melonjak dibandingkan dengan manufaktur di Taiwan.
Untuk mengatasi penurunan penjualan dan kenaikan biaya, Nvidia terpaksa menyesuaikan harga. Khususnya, model ASUS RTX 5090 mengalami kenaikan sebesar 10%, GPU Blackwell lainnya meningkat 5-10%, sementara lini GPU AI khusus seperti H200 dan B200 mengalami kenaikan terbesar, hingga hampir 15%.
Kenaikan harga ini tentu akan memperketat pasar GPU yang sudah mahal dan langka (bahkan dengan lini Blackwell yang baru diluncurkan), sehingga berpotensi meningkatkan risiko spekulasi dan "peningkatan harga yang tidak terkendali". Namun, Nvidia tetap optimistis, dengan menyatakan bahwa permintaan GPU AI global (bahkan di luar Tiongkok) tetap kuat dan perusahaan berharap dapat pulih, mencapai hasil laba yang sangat baik akhir bulan ini menurut proyeksi keuangan.
Sumber: https://thanhnien.vn/cu-soc-gia-tu-nvidia-khi-card-do-hoa-tang-chong-mat-185250514084511465.htm
Komentar (0)