Pada tanggal 21 Juli, dalam sidang rutin Majelis Nasional Kuba, pemerintah mengumumkan serangkaian langkah baru untuk membangun negara, termasuk memulihkan keseimbangan makroekonomi , memulihkan pariwisata, mengendalikan pasar valuta asing, dan mengakses mata uang asing.
| Kuba mengumumkan peta jalan pembangunan ekonomi baru. Streets of Cuba. (Sumber: The DeVoe Moore Center) |
Saat menyampaikan peta jalan pembangunan ekonomi baru kepada Majelis Nasional , Perdana Menteri Manuel Marrero menyatakan bahwa pemerintah Kuba memprioritaskan negosiasi ulang utang yang diperlukan dan mencapai tingkat investasi asing yang lebih tinggi, mendorong produksi dalam negeri, memulihkan industri gula, mencapai keseimbangan pangan di tingkat kota, dan mengimbangi impor dengan ekspor.
Kepala pemerintahan Kuba menekankan urgensi tugas mengurangi defisit anggaran, dengan memfokuskan subsidi untuk rakyat daripada produk, memperbarui harga bahan bakar, listrik, dan air, serta menerapkan kebijakan harga yang wajar.
Mengenai tujuan "de-dolarisasi" ekonomi Kuba, Perdana Menteri Marrero mengatakan perlunya penerapan langkah-langkah parsial untuk meningkatkan pendapatan mata uang asing seperti remitansi atau pendapatan dari luar negeri.
Untuk memerangi spekulasi, pemerintah akan mengambil langkah-langkah untuk memerangi penghindaran pajak, mengubah peraturan pembebasan pajak, menciptakan lapangan kerja baru, mengelola strategi pengembangan wilayah, mempromosikan kegiatan perbankan dan mendorong perubahan di sektor perusahaan milik negara.
Perdana Menteri Marrero mengimbau sektor swasta dan koperasi non-negara untuk terus berkembang sehingga semua pekerja dapat memperoleh manfaat.
Pemerintah Kuba juga menegaskan tekadnya untuk memerangi tindakan-tindakan ilegal, korupsi, dan indisipliner, dengan mengutamakan pencegahan kejahatan sosial dan menjamin jaminan sosial, khususnya masalah-masalah yang berkaitan dengan dinamika demografi seperti perumahan dan daerah pedesaan, sehingga dapat menjamin tenaga kerja dan kapasitas produksi.
Kuba menghadapi krisis ekonomi paling serius sejak Revolusi 1959 yang sukses.
Angka resmi menunjukkan bahwa produk domestik bruto (PDB) negara kepulauan Karibia itu berkontraksi sebesar 1,9% pada tahun 2023.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/cuba-cong-bo-lo-trinh-phat-trien-kinh-te-moi-nhan-manh-van-de-phi-usd-hoa-279592.html






Komentar (0)