
Sekitar pukul 08.30 tanggal 26 Oktober, ketika Ibu Le dan suaminya sedang mengemudikan truk pengangkut keramik di Lo Xo Pass (dari Quang Ngai ke Da Nang ), ketika mereka tiba di area Jembatan Dak Mon, tiba-tiba terjadi tanah longsor yang hebat, sehingga kendaraan tidak dapat bergerak. Selain kendaraannya, sekitar 19 kendaraan lain terjebak dan berjejer di jalur tersebut.
Saat itu, hanya ada beberapa botol air minum tersisa di dalam mobil, tidak ada makanan, dan tidak ada sinyal telepon. Para pengemudi hanya bisa duduk dan menunggu, saling bertanya informasi tentang tanah longsor dan perkiraan waktu lalu lintas kembali normal. Sekitar pukul 17.00 di hari yang sama, di tengah kekhawatiran mereka akan kekurangan makanan, tim penyelamat membawa mi instan dan air untuk memenuhi kebutuhan keluarga tersebut dan orang lain yang mengalami situasi serupa. Setelah menerima makanan tersebut, pasangan itu menangis bahagia, mengatakan bahwa itu adalah salah satu bungkus mi terenak yang pernah mereka makan.

Keesokan paginya, ketika mobil agak mundur menuju Quang Ngai , pasangan itu berhasil mendapatkan sinyal telepon untuk menelepon ke rumah dan memberi tahu keluarga bahwa mereka selamat. Pada 27 Oktober, tim penyelamat mengirimkan beras, air, dan makanan dua kali. Pada 28 Oktober, jumlah makanan yang dibawa lebih teratur, sehingga para pengemudi tidak perlu khawatir kekurangan makanan.

Terjebak di jalur tersebut selama tiga hari, hujan deras, dan semua aktivitas dilakukan di dalam bus. Para pengemudi saling mendukung, berbagi pengisi daya ponsel dan botol air. Ia dan suaminya, bersama banyak orang lainnya, mengumpulkan air hujan untuk digunakan. Malam harinya, keluarga itu tidur di kabin, dan ketika mereka membuka pintu untuk ventilasi, angin dan hujan masuk, membuat udara terasa dingin.

"Hanya di masa-masa sulit kami melihat kehangatan kasih sayang antarmanusia. Di dalam daerah terpencil, kami saling membantu, berbagi harta benda sedikit demi sedikit untuk bertahan hidup bersama; di luar, tim penyelamat terus mengirimkan bantuan. Hal itu menghangatkan hati kami, memberi kami lebih banyak motivasi untuk mengatasi kesulitan, dan hanya ada harapan bahwa jalur itu akan segera dibersihkan sehingga kami dapat kembali ke keluarga kami," ujar Ibu Le dengan penuh emosi.

Seperti yang dilaporkan, sejak 26 Oktober, tanah longsor terjadi di Lo Xo Pass di Kota Da Nang dan Quang Ngai, yang menyebabkan gangguan lalu lintas, menyebabkan sekitar 35 kendaraan dengan 50 orang terjebak di jalur tersebut selama berhari-hari.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/cuoc-song-cua-tai-xe-bi-co-lap-tren-deo-lo-xo-hung-nuoc-mua-de-sinh-hoat-post820467.html






Komentar (0)