Bapak Tran Xuan Hien, Wakil Direktur Departemen Urusan Pemuda dan Kesetaraan Gender ( Kementerian Dalam Negeri ), menilai bahwa Program Pembangunan Pedesaan Baru periode 2021-2025 telah mencapai banyak kemajuan penting. Infrastruktur lalu lintas, fasilitas umum seperti sekolah, posko kesehatan, dan area pemukiman masyarakat telah ditingkatkan secara signifikan.
"Perbaikan ini tidak hanya meningkatkan kehidupan material tetapi juga memajukan kehidupan spiritual bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah etnis minoritas dan tertinggal," kata Bapak Hien.

Bapak Tran Xuan Hien, Wakil Direktur Departemen Urusan Pemuda dan Kesetaraan Gender (Kementerian Dalam Negeri) (Foto: Tien Tuan).
Menurut Bapak Hien, hal ini merupakan fondasi penting bagi pengembangan pariwisata pedesaan. Ketika transportasi nyaman, infrastruktur memadai, dan kehidupan masyarakat membaik, daerah memiliki kondisi untuk membangun model wisata pengalaman, ekowisata, wisata budaya asli, atau wisata yang terkait dengan produk OCOP.
Ini adalah model yang menghadirkan nilai ekonomi berkelanjutan sambil melestarikan identitas budaya dan lingkungan alam.
"Titik balik yang penting adalah pergeseran pola pikir dari 'Negara bekerja - rakyat menikmati' menjadi 'rakyat bekerja - Negara mendukung' untuk membantu rakyat menjadi subjek, mengambil keputusan sendiri, dan melaksanakan proyek-proyek pembangunan pedesaan, termasuk pariwisata," ujar Bapak Pham Ngoc Toan, Direktur Pusat Informasi, Analisis, Peramalan Strategis, dan Layanan Publik (Institut Organisasi Negara dan Ilmu Ketenagakerjaan).

Kolam ikan milik petani di Ninh Binh dihias dengan menarik untuk menarik wisatawan mancanegara guna mengembangkan pariwisata (Foto: Thanh Binh).
Menurut analisis Bapak Toan, perkiraan strategis dan layanan publik, perubahan ini membantu masyarakat menjadi subjek, memutuskan sendiri dan melaksanakan proyek pembangunan pedesaan, termasuk pariwisata.
Berkat itu, model wisata pertanian tidak lagi dipaksakan tetapi sesuai dengan kebutuhan dan keunggulan lokal, menciptakan produk unik yang menarik wisatawan.
Bapak Toan percaya bahwa pengembangan pariwisata pedesaan tidak hanya bergantung pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada kekuatan masyarakat dan transformasi digital. Masyarakat berpartisipasi langsung dalam proses pembangunan dan pengawasan proyek, memastikan transparansi dan efisiensi.
Penerapan transformasi digital membantu masyarakat mengakses informasi, mempromosikan produk, terhubung dengan layanan, dan meningkatkan kapasitas tata kelola lokal dengan mudah. Perangkat seperti peta digital, platform pariwisata daring, dan layanan publik daring akan menjadi solusi utama untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan dan pengembangan ekonomi pariwisata pedesaan.
Para ahli juga mencatat bahwa otoritas di tingkat komune berperan sebagai "konduktor", menghubungkan, membimbing, dan membuat proyek menjadi transparan sehingga masyarakat dapat melihat manfaatnya dengan jelas.
Model-model yang sukses, seperti pengembangan kopi dan durian yang dikaitkan dengan pariwisata di Dataran Tinggi Tengah atau pariwisata budaya Khmer di Barat Daya, semuanya berkat koordinasi yang erat antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat. Pemerintah perlu berfokus pada propaganda dan transparansi hasil, mulai dari pembangunan jalan pedesaan baru hingga proyek air bersih, yang membantu masyarakat merasa seperti "orang dalam".

Bapak Pham Ngoc Toan menekankan peran kerjasama publik-swasta dalam mengembangkan pariwisata pedesaan (Foto: Tien Tuan).
Selain keberhasilan, para ahli juga menyoroti banyak kendala: pencairan modal investasi yang lambat, kriteria pedesaan baru yang terkadang tumpang tindih dan tidak sesuai dengan karakteristik daerah. Untuk mengatasi hal ini, Bapak Toan mengusulkan penerapan mekanisme "mentoring" antara komune yang berhasil dan yang kurang berhasil, serta penyesuaian kriteria secara fleksibel agar sesuai dengan realitas masing-masing daerah.
"Menjadikan kepuasan masyarakat sebagai kriteria evaluasi juga membantu menghindari pengejaran prestasi dan memastikan implementasi yang substansial," kata Bapak Toan.

Menangkap ikan di parit merupakan permainan yang populer di kalangan pengunjung kawasan ekowisata di Barat (Foto: Viet Ha).
Dalam jangka panjang, kedua pakar menekankan peran kemitraan publik-swasta dan partisipasi bisnis. Kebijakan preferensial terkait sewa lahan, kredit, dan dukungan prosedural akan menarik bisnis untuk berinvestasi dalam infrastruktur pariwisata, zona pengalaman pertanian, dan rantai produk khusus.
Partisipasi ini tidak hanya membawa manfaat ekonomi langsung tetapi juga menciptakan ekosistem pariwisata pertanian berkelanjutan, yang berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Oleh karena itu, untuk mengembangkan pariwisata pertanian dan pedesaan yang berkelanjutan, tiga faktor strategis perlu dipadukan: infrastruktur dan layanan berkualitas; kepemilikan dan partisipasi langsung masyarakat; kemitraan publik-swasta dan pelaku usaha pendamping. Arah inilah yang direkomendasikan para ahli, untuk memastikan bahwa pariwisata pedesaan mengembangkan perekonomian sekaligus melestarikan budaya dan lingkungan, sekaligus memperkuat posisi Program Pedesaan Baru di masa mendatang.
Sumber: https://dantri.com.vn/du-lich/day-manh-hop-tac-cong-tu-de-phat-trien-du-lich-nong-nghiep-nong-thon-20251124201916642.htm






Komentar (0)