Pada pertemuan Komite fintech dan aset digital di bawah Model Panorama Ekonomi Swasta (ViPEL) pada sore hari tanggal 30 September, Bapak Nguyen Van Than, Ketua Asosiasi Usaha Kecil dan Menengah Vietnam (VINASME), mengusulkan pembentukan bank digital khusus untuk melayani usaha kecil dan menengah (UKM) dan rumah tangga bisnis.
“Leverage” untuk akses modal bagi UKM
Menurut Bapak Than, Vietnam kini memiliki kondisi teknologi yang memadai dan, yang lebih penting, kebijakan terbuka dari para pemimpin senior untuk menerapkan model ini. Perbankan digital akan menjadi solusi penting untuk membantu UKM dan rumah tangga bisnis mengakses modal, sekaligus menghilangkan hambatan yang melekat pada pinjaman tanpa jaminan atau pinjaman dengan suku bunga tinggi.
Ia mengakui masih ada kekhawatiran dari lembaga profesional tentang tingkat risiko, tetapi menekankan perlunya kerja sama antara bisnis untuk membuktikan bahwa risiko perbankan digital dapat lebih rendah daripada total risiko bentuk pinjaman saat ini.
Mendukung pandangan Bapak Than, Bapak Jonas Eichhorst, CEO Timo Digital Bank by BVBank, mengatakan bahwa perbankan digital untuk UKM sangat praktis dan memenuhi kebutuhan ekonomi. Namun, beliau mencatat bahwa untuk mewujudkannya, teknologi dibutuhkan dan bahkan UKM pun harus bertransformasi.
Masih banyak tantangan.

Ibu Nguyen Thi Phuong Thao mencatat bahwa bank digital untuk UKM sebenarnya tidak sederhana (Foto: DT).
Namun, Ibu Nguyen Thi Phuong Thao, Ketua Dewan Direksi Sovico Group, mencatat bahwa bank digital untuk UKM bukanlah hal yang sederhana.
Di samping persoalan penerapan teknologi, lembaga ini juga memerlukan mekanisme dan kebijakan tentang pinjaman subprime, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang penilaian dan pemeringkatan Bank Negara menurut standar.
“Dan itu juga merupakan konten yang harus kami rekomendasikan terkait kebijakan,” tegas Ibu Thao.
Kendala lainnya adalah infrastruktur hukum untuk tanda tangan digital, kontrak elektronik, transaksi digital, dan pengakuan solusi autentikasi seperti blockchain di sektor perbankan. Tanpa penanganan yang sinkron, operasi perbankan digital tidak akan seefektif yang diharapkan.
Dari perspektif perusahaan teknologi, Ibu Dinh Thi Thuy, Wakil Ketua Dewan Direksi Perusahaan Saham Gabungan Misa , berbagi pengalaman praktisnya. Misa saat ini memiliki lebih dari 350.000 nasabah, bekerja sama dengan hampir 10 bank, dan telah menerapkan platform Misa Lending untuk pinjaman tanpa jaminan berdasarkan data akuntansi elektronik.
Menurut Ibu Thuy, tingkat persetujuan pinjaman UKM melalui sistem ini 10 kali lipat lebih tinggi daripada sebelumnya, dengan pencairan sekitar 30.000 miliar VND dalam dua tahun terakhir. "Ini menunjukkan bahwa teknologi digital dapat mengatasi masalah permodalan bagi UKM jika diterapkan dengan tepat," ujarnya.
Model Panorama Ekonomi Swasta (ViPEL) merupakan salah satu tugas yang ditugaskan oleh Perdana Menteri kepada Dewan Riset Pengembangan Ekonomi Swasta (Dewan IV) untuk dikembangkan. Mulai beroperasi pada 11 September 2025, ViPEL mencakup empat komite yang bertujuan untuk mewujudkan Resolusi 68 dengan tindakan-tindakan spesifik dan berkala serta pengumpulan kekuatan yang paling sistematis, dengan mekanisme operasional yang lengkap, baik di tingkat atas maupun bawah.
Sumber: https://dantri.com.vn/kinh-doanh/de-xuat-tao-bao-lap-ngan-hang-so-danh-rieng-cho-sme-va-ho-kinh-doanh-20251001073453079.htm
Komentar (0)