1. Desa Bunga Plum Gwangyang bagaikan gambar musim semi yang indah
Jika musim semi di Vietnam ditandai dengan mekarnya bunga aprikot dan persik, di Korea, warnanya lembut seperti bunga aprikot. Dan Gwangyang dikenal sebagai tempat terindah untuk melihat bunga aprikot di negara ini. (Foto: Korea.net)
Dari akhir Februari hingga Maret setiap tahun, ketika musim semi mulai merayap di setiap sudut jalan, Desa Plum Gwangyang bermandikan ribuan pohon plum yang mekar seputih salju. Berjalan di sepanjang jalan yang berkelok-kelok, Anda akan melihat setiap cabang bunga plum putih berkibar tertiup angin, menciptakan pemandangan yang indah dan misterius. Bunga plum di Gwangyang hanya mekar selama musim semi yang singkat, sehingga musim semi juga merupakan musim festival, musim terindah sepanjang tahun di negeri ini.
Berdiri di tengah pemandangan itu, Anda akan merasakan ketenangan dan kelembutan musim semi. Udara segar membuat kekhawatiran dan masalah hidup seakan sirna. Setiap kelopak bunga aprikot putih terbentang bagai lengan, mengundang Anda untuk melangkah ke dunia lain, dunia yang begitu damai dan indah hingga Anda tak ingin meninggalkannya.
2. Festival Bunga Plum Gwangyang - Pengalaman budaya yang unik
Pengalaman tak terlupakan di sini adalah membuat sabun alami dari aprikot atau kelopak bunga pres dan mempelajari lebih lanjut tentang budaya pertanian yang unik. (Foto: FB Korean Information)
Saat musim semi tiba, ketika bunga plum bermekaran penuh, Desa Plum Gwangyang menyelenggarakan Festival Plum Blossom yang terkenal, menarik pengunjung dari seluruh dunia. Festival ini bukan hanya kesempatan untuk mengagumi keindahan bunga plum putih bersih, tetapi juga kesempatan bagi Anda untuk menyelami budaya unik Gwangyang. Mulai dari pertunjukan seni yang penuh warna, hidangan plum tradisional, hingga kegiatan membuat sabun plum – semuanya menghadirkan pengalaman tak terlupakan, seolah-olah Anda sedang menikmati musim semi di sini.
3. Hari yang tak terlupakan di desa bunga plum Gwangyang
Di kaki Gunung Jjotbi, bunga-bunga bermekaran di sepanjang Sungai Seomjin yang berliku dan puitis, musim semi yang romantis, begitu indah hingga menyayat hati. (Foto: FB Korean Information)
Berjalan menyusuri jalan setapak yang dipenuhi bunga aprikot, Anda akan merasakan romantisme di setiap langkah. Setiap langkah seakan membawa Anda ke negeri dongeng, dikelilingi bunga aprikot putih. Anda dapat membuat sabun sendiri dari bunga aprikot, menikmati jus aprikot murni, atau sekadar berjalan-jalan di sepanjang jalan setapak yang dipenuhi bunga aprikot putih. Semuanya menghadirkan rasa damai, lembut, dan hangat.
Tentu saja, Anda tak akan bisa mengabaikan foto-foto check-in di samping pohon aprikot putih, untuk mengabadikan momen-momen manis tersebut. Kenangan ini akan selalu menjadi kenangan indah musim semi yang romantis di Gwangyang.
4. Tempat lain untuk melihat bunga plum di Korea
Dengan lebih dari 700 pohon sakura dan plum, Taman Namsan berubah menjadi lautan bunga merah muda dan putih yang indah di musim semi, menciptakan suasana damai bagi pengunjung. (Foto: Dikumpulkan)
Selain Gwangyang, ada banyak tempat lain di Korea yang terkenal dengan bunga plumnya di musim semi. Berikut beberapa tempat yang juga wajib Anda kunjungi jika ingin menikmati keindahan bunga plum yang menakjubkan di musim ini:
- Hutan Plum Nae-dong, Jinju: Di sini, ribuan pohon plum bermekaran, menciptakan lautan bunga putih yang begitu indah dan memukau, membuat siapa pun berdecak kagum. Tempat ini ideal bagi mereka yang mencintai kedamaian dan romansa.
- Desa Bunga Plum Wondong, Yangsan: Desa Wondong terkenal dengan jalan berliku untuk melihat bunga plum, menciptakan pemandangan indah dan romantis, cocok bagi para pecinta fotografi.
- Istana Changdeokgung, Seoul: Pada musim semi, halaman Istana Changdeokgung ditutupi bunga plum merah muda, menciptakan ruang indah yang memadukan alam dan budaya.
- Desa Kuno Mungyeongsaejae, Mungyeong: Desa ini merupakan rumah bagi lebih dari 300.000 pohon plum. Setiap musim semi, pemandangan bunga plum yang mekar penuh menciptakan suasana musim semi yang semarak.
- Taman Namsan, Seoul: Tidak hanya terkenal dengan bunga sakura, Taman Namsan juga memiliki pohon aprikot yang mekar di musim semi, menciptakan ruang yang puitis dan romantis di jantung ibu kota.
5. Waktu yang ideal untuk melihat bunga plum di Korea
Maret adalah waktu yang ideal untuk berwisata ke Korea dan melihat bunga plum. (Foto: FB Korean Information)
Musim semi adalah waktu yang ideal untuk mengunjungi tempat-tempat melihat bunga plum di Korea , terutama dari akhir Februari hingga awal April. Saat ini, cuaca di Korea cukup hangat namun tetap agak dingin, menciptakan suasana yang menyenangkan bagi pengunjung. Ini juga merupakan waktu ketika bunga plum bermekaran, memamerkan warna putih bersihnya di sepanjang jalan dan ladang, membuat area tersebut seolah diselimuti kabut magis.
6. Hal yang perlu diperhatikan saat bepergian ke Korea untuk melihat bunga plum
Bawalah jaket tipis saat bepergian ke Korea di musim semi. (Foto: FB Korean Information)
Apa yang harus dikenakan: Musim semi di Korea bisa sedikit dingin, jadi jangan lupa membawa jaket tipis dan sepatu kets agar mudah bergerak di jalan yang dipenuhi bunga plum.
- Pesan tiket terlebih dahulu: Jika Anda bermaksud menghadiri festival bunga plum, ingatlah untuk memesan tiket dan akomodasi terlebih dahulu untuk menghindari kehabisan tiket selama musim puncak.
- Nikmati kuliner lokal: Datang ke Gwangyang, Anda tidak boleh melewatkan hidangan khas yang terbuat dari buah plum seperti: acar plum, plum asin, atau daging plum panggang, yang pastinya akan menjadi pengalaman menarik.
Desa Bunga Plum Gwangyang dan tempat-tempat lain di Korea untuk menikmati bunga plum tak hanya menjadi objek wisata yang luar biasa, tetapi juga tempat bagi Anda untuk sepenuhnya merasakan keindahan musim semi, saat alam mengenakan gaun putih bersihnya. Momen-momen damai dan romantis ini wajib dialami siapa pun setidaknya sekali seumur hidup. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo berkemas dan pergilah ke Korea , agar musim semi ini benar-benar istimewa!
Sumber: https://travel.com.vn/tin-tuc-du-lich/den-gwangyang-ngam-hoa-mo-diem-du-lich-mua-xuan-han-quoc-v16717.aspx






Komentar (0)