Pukul 7.15 pagi ini (27 Juni), kecemasan terpancar di wajah para guru dan orang tua di SMA Tran Nhat Duat ketika seorang kandidat masih belum ada dalam daftar absen. Tanpa ragu, guru tersebut segera menghubungi keluarga, bahkan meminta orang tua untuk memeriksa kamera di rumah jika siswa tersebut kesiangan. Ketegangan baru mereda setelah 228 siswa hadir dan tepat waktu, berganti dengan senyum yang menenangkan.
Guru-guru Sekolah Menengah Atas Tran Nhat Duat memanggil nama setiap peserta di lokasi ujian.
Bapak Cao Xuan Dung, Kepala Sekolah Menengah Atas Tran Nhat Duat, yang hadir di gerbang sekolah untuk mencatat kehadiran dan mendampingi siswa, menyampaikan bahwa kegiatan ini telah diselenggarakan oleh sekolah selama bertahun-tahun. Bapak Dung menekankan pentingnya mendampingi siswa selama masa krusial ini: "Kalian telah belajar dengan giat. Dua hari ujian ini penting bagi kalian untuk mewujudkan impian. Jika hanya karena kesalahan kecil seperti tertidur atau lupa membawa kertas ujian, itu akan sangat disayangkan bagi perjalanan belajar kalian selama 12 tahun." Beliau juga mengenang sebuah kisah 6 tahun yang lalu, ketika seorang siswa terlambat, pihak sekolah mengirimkan seorang guru untuk menjemputnya di rumah dan mengantarnya ke lokasi ujian. Hal ini semakin menegaskan keprihatinan mendalam pihak sekolah: "Kami hanya merasa aman ketika semua siswa tiba di lokasi ujian dengan selamat, tepat waktu, dan mengerjakan ujian dengan baik."
Orang tua merasa aman mengetahui anak-anak mereka telah tiba dengan selamat di lokasi ujian.
Tak hanya absensi, SMA Tran Nhat Duat juga menunjukkan ketelitian dalam setiap detail kecil. Siswa yang tiba di lokasi ujian akan diperiksa dengan saksama untuk memastikan dokumen dan alat bantu belajar yang boleh dibawa ke ruang ujian tidak dibawa masuk. Sekolah akan menjaga barang-barang yang tidak boleh dibawa masuk di luar, memastikan tidak ada kesalahan yang memengaruhi kondisi psikologis dan hasil ujian mereka.
Setelah setiap ujian, para guru hadir di gerbang sekolah untuk mengembalikan materi siswa, sekaligus mengajukan pertanyaan dan menyemangati mereka. Terutama, menjelang ujian sulit seperti Matematika kemarin sore, ketika banyak siswa sedih karena tidak dapat mengerjakan ujian sesuai harapan, para guru segera menyemangati mereka agar semangat mereka tidak pudar untuk ujian berikutnya.
Kandidat yang lupa membawa pena segera dibantu oleh guru.
Bapak Dang Van Thanh, yang telah berdiri di gerbang sekolah selama 6 tahun untuk mendukung para kandidat, berbagi segudang kenangan yang tak terlupakan. Beliau menceritakan sebuah kisah di tahun 2023, ketika seorang siswa datang ke sekolah tetapi lupa membawa kartu identitasnya di rumah. Ketika beliau menghubungi orang tua siswa, mereka diberi tahu bahwa mereka sedang bekerja di tempat yang jauh dan tidak dapat kembali tepat waktu. Tanpa ragu, Bapak Thanh mengantar siswa tersebut pulang, meminta izin orang tua siswa untuk membuka kunci guna mengambil dokumen, dan bahkan meminta bantuan tetangga untuk menjaga rumah.
Dokumen dan barang yang tidak diperbolehkan dibawa ke dalam ruang ujian akan disimpan di luar oleh sekolah.
Keterlambatan siswa tampaknya tak terelakkan dalam setiap ujian. Guru Thanh menceritakan situasi kemarin sore, ketika seorang siswa datang terlambat dan orang tua siswa mengonfirmasi bahwa anak tersebut telah mengikuti ujian. Namun, setelah memeriksa kamera, diketahui bahwa siswa tersebut masih tidur di dalam ruangan. Berkat inisiatif sekolah, orang tua siswa segera menelepon untuk mengingatkan anak tersebut agar bangun dan mengikuti ujian. Dari pengalaman ini, pihak sekolah semakin memahami pentingnya absensi setiap siswa agar dapat segera memberikan dukungan jika diperlukan.
Guru menelepon orang tua ketika mereka mengetahui siswa terlambat.
Ibu Chu Thi Thu Hien, salah satu orang tua yang anaknya mengikuti ujian dan juga berpartisipasi langsung dalam absensi serta mendukung para peserta di gerbang sekolah, mengungkapkan rasa terima kasihnya yang mendalam: "Saya merasa kegiatan sekolah ini sangat berarti. Anak-anak mendapatkan dukungan, dan meskipun orang tua sibuk bekerja dan tidak dapat mengantar anak-anak mereka ke ujian, mereka tetap merasa aman." Ibu Hien juga percaya bahwa kehadiran sekolah, orang tua, dan siswa sukarelawan di gerbang sekolah membantu anak-anak merasa lebih percaya diri saat memasuki ruang ujian.
Bapak Cao Xuan Dung (ke-4 dari kanan) bersama para guru, orang tua, dan siswa sukarelawan yang mencatat kehadiran dan mendukung para peserta ujian di luar gerbang sekolah ujian.
Kisah-kisah kecil namun manusiawi di pintu masuk SMA Tran Hung Dao telah berkontribusi menciptakan citra indah tentang dedikasi para guru dan orang tua SMA Tran Nhat Duat. Ini bukan hanya persiapan yang matang untuk ujian, tetapi juga persahabatan, berbagi, dan memberi kekuatan kepada para siswa dalam perjalanan meraih impian mereka.
Source: https://phunuvietnam.vn/diem-danh-tung-em-pha-khoa-lay-cccd-su-tan-tam-cua-thay-co-trong-mua-thi-tot-nghiep-thpt-2025-20250627083320268.htm
Komentar (0)