Meta telah memblokir akun sejumlah media Rusia di platformnya, termasuk lembaga penyiaran RT, grup media Rossiya Segodnya, dan jaringan media Rusia lainnya.
Meta menuduh media-media ini mencampuri proses internal negara-negara Barat, tuduhan yang dibantah Rusia. Sebelumnya, pemerintah AS menggunakan alasan yang sama untuk memberikan sanksi kepada media Rusia.
Halaman Facebook RT News tidak tersedia setelah Meta melarang RT, Rossiya Segodnya dan jaringan media Rusia lainnya dari platformnya.
Menurutnya, keputusan perusahaan tersebut "merupakan tindakan yang sepenuhnya mendiskreditkan Meta… Tindakan selektif seperti itu terhadap media Rusia tidak dapat diterima. Kami menganggap ini tindakan yang sangat negatif," tegas juru bicara tersebut.
Meta memiliki Facebook dan Instagram, jejaring sosial yang juga dilarang di Rusia. Namun, saluran media Rusia masih beroperasi di platform-platform ini di luar Rusia. "Hal ini mempersulit prospek normalisasi hubungan kami dengan Meta," simpul Peskov tentang keputusan Meta.
Departemen Luar Negeri AS juga memperketat aturan kerja sama dengan grup media Rossiya Segodnya, RIA Novosti, RT, TV-Novosti, Ruptly, dan Sputnik. Sejak 2022, negara-negara Barat telah memberlakukan sekitar 150 pembatasan berbeda terhadap media dan jurnalis Rusia, menurut statistik resmi Kementerian Luar Negeri Rusia.
Hoang Hai (menurut TASS, Reuters)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/dien-kremlin-phan-doi-viec-meta-chan-cac-phuong-tien-truyen-thong-nga-post312853.html






Komentar (0)