Pada malam 29 Juli, Nguyen Dinh Bac dan rekan-rekan setimnya di U23 Vietnam menang 1-0 atas tuan rumah U23 Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno, dengan demikian memenangkan kejuaraan untuk ketiga kalinya berturut-turut di Kejuaraan U23 Asia Tenggara.
Pada pertandingan final melawan Indonesia, Dinh Bac menyentuh bola sebanyak 32 kali, berhasil mengoper bola 8/14 (57%), hanya menyentuh bola satu kali di area penalti Indonesia U23 dan tidak berhasil menggiring bola (0/2).

Pemain Indonesia U23 mengepung Dinh Bac dalam perkelahian di lapangan (Foto: Getty).
Statistik Dinh Bac di pertandingan final memang tidak terlalu impresif dibandingkan dengan posisi penyerang. Namun, karena pelatih Kim Sang Sik memilih gaya permainan bertahan dan menyerang balik, tim U-23 Vietnam hanya mampu melepaskan satu tembakan tepat sasaran sepanjang pertandingan. Oleh karena itu, mudah dipahami mengapa statistik Dinh Bac dan para penyerangnya kurang bagus.
Statistik tersebut belum sepenuhnya mencerminkan peran penyerang seperti Dinh Bac dalam mendukung pertahanan, serta melakukan serangan balik untuk menambah tekanan pada lawan, sekaligus mengurangi tekanan pada pertahanan U23 Vietnam.
Di Piala Asia Tenggara U-23 2025, Dinh Bac bermain dalam 4 pertandingan, di mana ia menjadi starter dalam 3 pertandingan dan mencetak 2 gol. Gelar Dinh Bac tercatat dalam sejarah sepak bola muda Vietnam ketika ia menjadi pemain Vietnam pertama yang meraih gelar Pemain Terbaik turnamen Asia Tenggara U-23.
Pada turnamen tahun ini, penghargaan individu yang tersisa termasuk penjaga gawang terbaik: Muhammad Ardiansyah (Indonesia); pemain muda menjanjikan: Otu Abang Banatao (Filipina); Sepatu emas: Jens Raven (Indonesia).
Sumber: https://dantri.com.vn/the-thao/dinh-bac-gianh-giai-cau-thu-hay-nhat-u23-dong-nam-a-2025-20250729234305794.htm







Komentar (0)