
Undang-Undang Administrasi Perpajakan tahun 2019, setelah 5 tahun diterapkan, telah menciptakan koridor hukum yang relatif komprehensif dan lengkap untuk administrasi perpajakan, berkontribusi dalam membangun lingkungan bisnis yang transparan dan efektif.
Namun, hingga saat ini, Undang-Undang tersebut masih memiliki keterbatasan dan kekurangan, belum memenuhi persyaratan dan tuntutan praktik pembangunan sosial -ekonomi serta peraturan perundang-undangan khusus sebagaimana disebutkan dalam Masukan Pemerintah. Khususnya, terdapat banyak hambatan dalam operasional pengelolaan perpajakan, seperti peraturan tentang pendaftaran, pelaporan, dan penghitungan pajak; tata cara pembayaran dan penetapan pajak; restitusi pajak; dan peraturan tentang pengelolaan perpajakan yang belum mampu mengimbangi perkembangan ekonomi digital dalam konteks maraknya perdagangan elektronik lintas batas, yang menimbulkan persyaratan pengelolaan penerimaan dan pemungutan pajak dari platform digital, lantai perdagangan, dll.
.jpg)
Pada Sidang ke-10 Majelis Permusyawaratan Rakyat ( MPR) ke-15 mendatang, MPR diharapkan akan melakukan amandemen menyeluruh terhadap ketentuan Undang-Undang Administrasi Perpajakan yang berlaku untuk terus melembagakan pedoman dan kebijakan Partai serta kebijakan hukum terkait transformasi digital, modernisasi administrasi perpajakan, dan mengatasi kekurangan praktis guna meningkatkan kapasitas dan efisiensi administrasi perpajakan. Oleh karena itu, Rancangan Undang-Undang Perubahan yang diajukan Pemerintah terdiri dari 9 bab dan 53 pasal.
Terkait Undang-Undang Pajak Penghasilan Orang Pribadi, yang diterbitkan pada tahun 2007 dan telah mengalami banyak perubahan dan penambahan, hingga saat ini Undang-Undang ini juga telah mengungkapkan batasan-batasan yang perlu diubah agar sesuai dengan tuntutan reformasi perpajakan dan situasi sosial-ekonomi. Khususnya, ketentuan tentang penghasilan kena pajak, penghasilan bebas pajak, khususnya penghasilan baru, tarif pajak penghasilan orang pribadi untuk penghasilan dari gaji, upah, potongan keluarga, dll.

Dalam pembahasan kedua rancangan undang-undang tersebut pada konferensi tersebut, para delegasi sepakat mengenai perlunya mengubah undang-undang tersebut agar memenuhi persyaratan praktis dan konsisten dengan persyaratan reformasi pajak serta situasi sosial-ekonomi.
Terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Administrasi Perpajakan (perubahan), pendapat mengusulkan untuk membangun mekanisme yang fleksibel dalam menangani keterlambatan pembayaran pajak dengan menyesuaikan besaran denda keterlambatan sesuai dengan situasi sosial ekonomi masing-masing periode; mengatur lebih jelas bentuk dukungan bagi rumah tangga pelaku usaha dalam beralih dari pajak lump sum menjadi pajak deklarasi dan pembayaran mandiri; dan mekanisme pengendalian penipuan dan pencegahan kerugian perpajakan.

Terkait dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan Pribadi (yang telah diubah), para delegasi mengusulkan untuk menghitung dan menyesuaikan amplitudo dan kesenjangan antara tingkat pendapatan di setiap golongan pajak; menaikkan ambang batas pajak untuk rumah tangga bisnis agar sesuai dengan kenyataan; mempersempit jumlah golongan pajak dalam tabel pajak progresif; menyesuaikan prinsip pengurangan keluarga untuk memastikan keadilan, transparansi, dan tidak menciptakan beban bagi kelompok berpendapatan rendah dan menengah...

Menutup konferensi, Anggota Komite Sentral Partai dan Ketua Delegasi Majelis Nasional Provinsi, Bui Minh Chau, menekankan bahwa amandemen Undang-Undang Administrasi Perpajakan dan Undang-Undang Pajak Penghasilan Orang Pribadi sangat penting. Amandemen ini bertujuan untuk mengatasi berbagai kekurangan, menciptakan landasan hukum yang transparan dan modern bagi administrasi perpajakan, sekaligus memastikan keadilan dan kesesuaian dengan realitas pembangunan sosial-ekonomi. Pendapat para delegasi dan pemilih akan dihimpun oleh Delegasi Majelis Nasional Provinsi untuk kemudian disampaikan kepada badan penyusun untuk dipertimbangkan dan dikomentari pada Sidang ke-10 Majelis Nasional ke-15 mendatang.
Sumber: https://daibieunhandan.vn/doan-dbqh-tinh-phu-tho-lay-y-kien-tham-gia-du-an-luat-quan-ly-thue-sua-doi-luat-thue-thu-nhap-ca-nhan-sua-doi-10388887.html
Komentar (0)