Bisnis Vietnam dan Indonesia mempromosikan kerja sama investasi dan perdagangan

Pada tanggal 17 Oktober, di kota Bandung, Indonesia, Forum Koneksi Bisnis Vietnam-Jawa Barat berlangsung meriah, mempertemukan puluhan pelaku bisnis Vietnam dan banyak mitra potensial dari Jawa Barat—salah satu daerah paling dinamis di Indonesia dalam hal ekspor, industri pengolahan, dan daya tarik investasi. Acara ini membuka peluang bagi pelaku bisnis dari kedua belah pihak untuk saling terhubung secara langsung, mempelajari produk-produk berdaya saing tinggi, dan prospek kerja sama investasi di Provinsi Jawa Barat.

Perwakilan bisnis Vietnam dan Indonesia berfoto bersama para penyelenggara forum untuk kenang-kenangan. Foto: Minh Thai/VNA

Menurut seorang reporter VNA di Indonesia, yang berbicara di forum tersebut, Dr. Nguyen Phuc Nam, Wakil Direktur Departemen Pasar Asia-Afrika ( Kementerian Perindustrian dan Perdagangan ), menekankan bahwa Indonesia saat ini merupakan mitra dagang terbesar kedua Vietnam di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan sebaliknya, Vietnam juga merupakan mitra terbesar keempat Indonesia di kawasan tersebut.

Saat ini, perusahaan-perusahaan Indonesia telah berinvestasi hampir 700 juta dolar AS di Vietnam, terutama di bidang pengolahan makanan, energi, bahan bangunan, logistik, dan ritel. Di sisi lain, pasar Indonesia juga semakin menarik bagi perusahaan-perusahaan Vietnam, terutama di bidang teknologi informasi, barang konsumsi, dan pertanian berteknologi tinggi.

Bapak Nguyen Phuc Nam menegaskan: “Potensi kerja sama antara kedua belah pihak masih sangat besar. Menciptakan lebih banyak peluang bagi bisnis untuk terhubung dan mencari peluang kerja sama merupakan arah yang efektif, terutama di bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama seperti pertanian, ekonomi digital, energi, industri teknologi tinggi, farmasi, dan peralatan medis.”

Forum ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi perusahaan-perusahaan Vietnam untuk memperluas kerja sama dan memanfaatkan potensi pasar Indonesia. Dengan demikian, berkontribusi pada tujuan bersama untuk mempromosikan ekspor, investasi, dan memperkuat industri manufaktur utama di blok ASEAN.

Bapak Agung Subekti, Manajer Senior Hetzer Medical Indonesia, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengatakan: "Kami berpartisipasi dalam acara ini dengan keinginan untuk mengembangkan pasar internasional. Saat ini, kami hanya menyediakan produk dalam negeri dan berharap forum ini dapat membantu meningkatkan penjualan, serta membawa merek kami ke pasar global. Produk utama kami adalah peralatan medis seperti masker, stetoskop, monitor tekanan darah, dan penutup kepala medis."

Di pihak Vietnam, Ibu Mai Thi Kim Phung, perwakilan Perusahaan Impor-Ekspor Kacang Mete Huy Van (Binh Phuoc), mengatakan bahwa Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial, baik untuk pasokan kacang mete mentah maupun pasar ritel dengan populasi hampir 300 juta jiwa. Ibu Phung berharap dapat menemukan importir kacang mete panggang dan goreng, sekaligus mencari mitra untuk memasok kacang mete mentah dari Indonesia.

Provinsi Jawa Barat merupakan pusat berbagai industri utama Indonesia seperti tekstil, alas kaki, dan juga merupakan tempat yang unggul dalam desain kreatif dan fesyen. Menurut statistik, provinsi ini saat ini menyumbang sekitar 23% dari total omzet ekspor Indonesia ke Vietnam, dengan barang-barang unggulan seperti peralatan medis, perlengkapan rumah tangga, produk pertanian dan perikanan, makanan olahan, buah-buahan kering, dan rempah-rempah.

Sumber: https://baotintuc.vn/kinh-te/doanh-nghiep-viet-nam-indonesia-thuc-day-hop-tac-dau-tu-va-thuong-mai-20251017222607296.htm