Tim Vietnam baru saja menyelesaikan 3 pertandingan persahabatan pada bulan Oktober 2023 melawan lawan Tiongkok, Uzbekistan, dan Korea Selatan dengan rekor semua kekalahan.
Para penyerang tim Vietnam sangat tidak beruntung di depan gawang Korea.
Faktanya, di bawah asuhan pelatih Troussier, "pejuang bintang emas" telah melakoni 6 laga persahabatan dengan catatan 3 kali menang, 3 kali kalah, namun hanya mencetak 4 gol.
Pada periode sebelumnya, saat tim Vietnam dinahkodai pelatih Park Hang-seo dan bermain dengan formasi serangan balik bertahan, efisiensi mencetak gol para pemain baju merah justru lebih baik.
Di bawah asuhan pelatih Prancis, tim Vietnam kerap kali secara proaktif menguasai bola dari kandang sendiri, berkoordinasi dalam kelompok yang terdiri atas 3-4 pemain, dan terutama banyak melakukan umpan pendek.
Cara bermain seperti ini ditunjukkan pada pertandingan menghadapi lawan kuat seperti China, Uzbekistan atau yang terbaru Korea.
Sayangnya, pengendalian dan serangan tim Vietnam belum efektif.
Para penyerang berbaju merah tampak kebingungan di sepertiga akhir lapangan dan kehabisan ide untuk menembus pertahanan lawan.
Dalam pertandingan melawan Uzbekistan, para penyerang tim merah bahkan tak mampu melepaskan satu pun tembakan tepat sasaran.
Wajah-wajah seperti Van Toan, Cong Phuong, Tien Linh atau Tuan Hai semuanya kehilangan naluri membunuh mereka.
Ini juga menjadi alasan mengapa pelatih Troussier harus menempatkan gelandang murni seperti Hoang Duc untuk bermain sebagai striker di beberapa pertandingan sebelumnya.
Situasi ini sangat mengkhawatirkan, terutama ketika pelatih Troussier dan tim Vietnam akan berpartisipasi dalam babak kualifikasi kedua Piala Dunia 2026.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)