Sungai Ta Ma (Binh Dinh) menarik wisatawan bukan hanya karena keindahan pegunungan dan hutannya yang menawan, tetapi juga karena hutan bunganya yang cemerlang.
Saya orang yang cuek, tinggal di kota Quy Nhon (Binh Dinh) yang ramai, dan jarang memperhatikan hal-hal yang sering disebut "romantis". Namun, foto bunga liar yang menyala-nyala di Sungai Ta Ma (Kelurahan Vinh Hiep, Distrik Vinh Thanh) terus-menerus muncul di media sosial, membuat saya penasaran.
Dan kemudian, suatu hari di awal Maret, saya pergi ke sungai Ta Ma untuk melihat bunga liar.
Jarak dari Quy Nhon ke Vinh Hiep lebih dari 70 km, tidak terlalu jauh, tetapi cukup bagi saya untuk meninggalkan hiruk pikuk kota. Saat meninggalkan kota, mobil membawa saya menyusuri Jalan Raya 19, melewati persimpangan Jembatan 16, lalu berbelok kanan ke Jalan Provinsi 637.
Sesampainya di pusat kota Vinh Thanh, mobil melewati Jembatan Vinh Hiep dan menempuh jarak sekitar 6 km untuk mencapai Sungai Ta Ma. Sepanjang perjalanan, saya terhanyut dalam aroma samar tanah, rumput, dan pepohonan, bercampur dengan hijaunya sawah yang rimbun...
Setelah hampir dua jam di jalan, saya akhirnya tiba di sungai Ta Ma.
Mobil berhenti di bawah sebuah lahan yang teduh, saya keluar, menarik napas dalam-dalam, membiarkan dada saya terisi udara segar dan sejuk, merasakan perbedaan yang nyata dari hiruk pikuk kota.
Pada saat itu, aku tiba-tiba tersadar bahwa kebahagiaan terkadang begitu sederhana: Benamkan dirimu di alam, nikmatilah saat-saat sederhana dan damai, dipenuhi dengan suara aliran air, kicauan burung, desiran angin...
Dulu, saya selalu berpikir bahwa keindahan harus diciptakan oleh tangan manusia, harus dipoles dengan cermat. Itu semua adalah karya arsitektur yang megah, karya seni yang canggih, taman yang dihias dengan rumit...
Namun kini, saat berdiri di hadapan pemandangan alam Ta Ma yang megah, saya tiba-tiba tersadar bahwa keindahan bukanlah sesuatu yang mewah atau remeh, melainkan sesuatu yang selalu ada di sekitar kita, asalkan kita tahu cara merasakannya.
Sungai Ta Ma di depan mataku bagaikan lukisan tinta yang indah, dilukis oleh tangan alam. Suara gemericik sungai, bebatuan berlumut, deretan pepohonan hijau... Kealamian inilah yang menciptakan keindahan alam Ta Ma yang liar dan murni.
Ta Ma membuat kaki saya tertahan bukan hanya karena keindahan pegunungan dan hutan yang memesona, tetapi juga karena hutan yang penuh dengan bunga-bunga berwarna-warni. Bukan hanya beberapa bunga yang terpisah, tetapi di sini, bunga-bunga mekar dalam kelompok besar, menyebar seperti karpet warna yang mengundang.
Berpadu dengan aliran sungai yang jernih, bunga-bunga liar menciptakan gambar yang hidup dan mempesona, membuat jantungku berdebar-debar.
Bunga liar di Ta Ma memiliki keindahan yang sangat unik, tak seperti bunga lain yang pernah kulihat. Ia tak secantik mawar, tak seanggun teratai, tak selembut dan selembut anggrek… Ia bunga liar, sungguh bebas.
Tanpa perawatan atau penyiraman manusia, bunga hutan Ta Ma tetap tumbuh kuat, hidup sepenuhnya dalam kemurahan hati alam.
Kebebasan itu tercermin dalam setiap kelopaknya, menciptakan daya tarik yang tak tertahankan, membuat siapa pun yang lewat berhenti dan mengaguminya. Kelopak-kelopak kecil yang rapuh itu bertumpuk satu sama lain dalam gugusan warna-warna cemerlang, dari jingga, merah, hingga kuning, setiap warna bagaikan bagian dari jiwa langit dan bumi.
Di tengah lautan bunga yang luas, aku berdiri terdiam, jelas merasakan vitalitas yang melimpah dan keindahan sederhana yang mempesona menyatu dengan nafas murni tempat ini.
Datang ke Ta Ma, saya tidak hanya melihat bunga liar, saya juga mengalami hal-hal menarik lainnya.
Dipenuhi kegembiraan, saya memutuskan untuk mengarungi sungai yang jernih, membiarkan airnya yang sejuk menyentuh kaki saya. Air yang mengalir deras di sela-sela jari kaki saya, bagaikan alunan merdu pegunungan dan hutan, membuat setiap langkah saya terasa ringan, menyegarkan, dan penuh vitalitas…
Saya memutuskan untuk mengarungi hutan lebih dalam, tempat alam masih mempertahankan keindahannya yang liar dan murni. Setiap langkah membawa saya dalam perjalanan menemukan kekayaan flora, di mana pepohonan hijau nan rimbun menjulur ke arah cahaya, menciptakan gambaran alam yang hidup.
Setiap pengalaman di Ta Ma tidak hanya memberi saya saat-saat relaksasi, tetapi juga membuka cakrawala baru, membantu saya lebih memahami alam, manusia, dan kehidupan.
Setiap momen di sini bagaikan lukisan yang indah, tidak hanya memperkaya jiwaku tetapi juga meninggalkan kesan yang tak terlupakan dalam ingatanku.
Sehingga setiap kali aku menoleh ke belakang, aku dapat melihat diriku berdiri di jantung Ta Ma, merasakan kesejukan aliran sungai, mencium samar-samar wangi bunga liar, mendengarkan bisikan angin di tengah hutan.
Saat sinar terakhir hari perlahan memudar, tibalah saatnya bagi saya untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Ta Ma. Hari berlalu begitu cepat, tetapi gema tempat ini akan hidup selamanya di hati saya. Saya jelas merasakan harmoni antara jiwa dan alam, dengan sesama manusia, dan dengan kehidupan di sini.
Meninggalkan Ta Ma, jiwaku dipenuhi emosi yang tak terlukiskan. Dalam perjalanan kembali ke Quy Nhon, pikiranku masih dipenuhi bayangan bunga-bunga liar yang cemerlang, aliran sungai yang jernih, desiran angin yang bercampur dengan kicauan burung...
Ta Ma benar-benar destinasi yang mengesankan dan saya pasti akan kembali.
Ngoc Thai (Quy Nhon)
[iklan_2]
Sumber: https://vietnamnet.vn/dong-suoi-ta-ma-o-binh-dinh-mua-hoa-trang-ruc-ro-dep-nao-long-2379490.html
Komentar (0)