Dalam gambar grafis yang dirilis oleh perusahaan Jerman Rheinmetall, peluncur kontainer ini dirancang dengan 126 tabung peluncur UAV yang terbagi dalam 3 klaster terpisah. Hal ini memungkinkan pemasangan yang fleksibel dalam berbagai ukuran kontainer, tergantung pada kebutuhan penggunaan, lapor The War Zone pada 17 Juni.
Meskipun perusahaan tidak mengungkapkan UAV mana yang digunakan untuk peluncur, para pengamat berspekulasi berdasarkan gambar bahwa kemungkinan besar itu adalah UAV bunuh diri Hero-120, yang diproduksi oleh perusahaan Israel, UVision. Pada tahun 2021, Rheinmetall menandatangani perjanjian kerja sama strategis dengan UVision, yang mencakup produksi UAV bunuh diri seri Hero, dengan Hero-120 sebagai senjata paling populer.
Gambar grafis desain peluncur UAV bunuh diri berbentuk kontainer
Hero-120 memiliki jangkauan sekitar 40-60 km, terbang terus menerus hingga 60 menit. Versi standarnya membawa hulu ledak peledak seberat sekitar 4,5 kg, selain itu terdapat model yang dioptimalkan untuk misi anti-tank, anti-infanteri, dan anti-kendaraan.
UAV memiliki kamera yang terpasang di atasnya sehingga operator dapat mengamati situasi dan mengeluarkan perintah baru jika diperlukan, seperti mengubah jalur penerbangan atau membatalkan serangan jika warga sipil tiba-tiba terdeteksi di target.
Terdapat beberapa versi UAV bunuh diri seri Hero, dengan Hero-1250 sebagai senjata dengan jangkauan terjauh, hampir 200 km. Jika peluncur kontainer Rheinmetall dapat menggunakan Hero-1250, senjata ini akan menjadi senjata yang tangguh dengan kemampuan meluncurkan serangkaian UAV dari jarak jauh. Namun, para pengamat mengatakan bahwa penggunaan Hero-120 saja sudah terbukti efektif, karena peluncur ini dapat menghasilkan jumlah serangan yang sangat besar, yang dikenal sebagai taktik "gerombolan UAV".
Desain kontainer juga memungkinkan peluncur diangkut secara fleksibel dengan truk, kereta api, atau kapal.
Taktik penggunaan UAV bunuh diri terbukti sangat efektif dalam konflik di Ukraina. UAV relatif murah, dapat dikerahkan secara massal, dan dapat menjalankan banyak misi. Sementara itu, pihak yang menghadapi UAV harus berpikir dua kali sebelum menggunakan senjata antipesawat, yang mahal dan akan sangat mahal jika digunakan untuk menembak jatuh satu UAV.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/duc-thiet-ke-thung-container-thanh-be-phong-126-uav-tu-sat-185240619200527239.htm
Komentar (0)