(E-Magazine) Durian Krong Pac – Dari kebun ke dunia

Di wilayah Krong Pac (distrik Krong Pac lama, yang kini mencakup komune-komune berikut: Krong Pac, Ea Knuec, Ea Kly, Ea Phe, Tan Tien, Vu Bon), pohon durian "menemukan takdirnya" ketika ditanam secara tumpang sari di kebun kopi pada tahun 2004, dengan lahan percobaan seluas 400 hektar di komune Ea Yong. Di sini, pohon ini dengan cepat menjadi tanaman utama, menghasilkan nilai ekonomi yang jauh melampaui tanaman sejenis seperti kopi dan lada.

Setelah lebih dari dua dekade, luas areal durian di seluruh wilayah ini telah mencapai hampir 9.000 hektar (sekitar 22% dari total luas provinsi), dengan 4.850 hektar di antaranya sedang dipanen. Produksi pada tahun 2025 diperkirakan mencapai lebih dari 106.000 ton, menjadikan Krong Pac "ibu kota" durian di Dak Lak. Dalam gambaran umum tersebut, Kecamatan Ea Knuec telah muncul sebagai kawasan percontohan. Dengan luas hingga 5.100 hektar (sekitar 60% dari luas areal durian di seluruh wilayah) dan produksi 55.660 ton, seluruh kecamatan telah berhasil membangun 29 kode kawasan pertanaman yang memenuhi standar ekspor, dengan luas lebih dari 1.133 hektar. Ini adalah landasan yang kokoh untuk perjalanan ke dunia .

Namun, yang membedakan durian Krong Pac bukan hanya hasil panennya. Menurut para pakar industri, durian yang ditanam di Krong Pac, dengan varietas utama seperti Dona dan Ri6, memiliki cita rasa yang khas, bahkan lebih lezat dibandingkan banyak daerah penghasil durian di negara ini. Selain itu, musim panen di Krong Pac berlangsung dari Agustus hingga Oktober setiap tahun, lebih lambat dibandingkan provinsi-provinsi di wilayah Tenggara, sehingga menciptakan keunggulan kompetitif yang strategis dan membantu Vietnam memperluas rantai pasokan durian ke pasar dunia.

"Kabar baik menyebar dengan cepat", selama bertahun-tahun, Krong Pac telah menjadi destinasi yang menarik. Setiap musim panen, ribuan pekerja, pelaku bisnis, dan pedagang dari berbagai provinsi berbondong-bondong ke sini; antrean panjang truk kontainer mengangkut durian dari desa ke mana-mana. Seluruh wilayah Krong Pac seolah "terbangun" oleh hiruk pikuk industri bernilai miliaran dolar ini.

Jika hanya berhenti di produksi, durian negeri ini sulit masuk "lapangan luas", sehingga perlu membangun merek. Berkat upaya pemerintah, pada tahun 2022, durian segar Krong Pac resmi mendapatkan sertifikat merek dagang kolektif dari Departemen Kekayaan Intelektual dengan nama "KRONG PAC DURIAN - KRONG PAC DURIAN". Ini merupakan tonggak sejarah yang menegaskan nilai legal, meningkatkan citra merek, dan menciptakan "paspor" bagi produk tersebut untuk memasuki pasar internasional.

Pada tahun yang sama, Festival Durian Krong Pac pertama diselenggarakan dengan tema "Meningkatkan Kualitas Durian Krong Pac", bersamaan dengan acara penting ekspor durian resmi pertama ke pasar Tiongkok. Acara ini menjadi tonggak sejarah yang penting, tidak hanya mempromosikan citra produk tetapi juga membuka "halaman sejarah" baru bagi durian Vietnam maupun durian Krong Pac. Segera setelah festival, nilai produksi durian di seluruh distrik mencapai sekitar 6.000-6.400 miliar VND, keuntungan petani mencapai 0,7-1,5 miliar VND/ha, dan khususnya menarik lebih dari 11.000 miliar VND modal investasi terdaftar di Krong Pac.

Pada tahun 2024, Festival Durian Krong Pac kedua akan terus diselenggarakan dalam skala yang lebih besar, dengan partisipasi banyak pakar dari dalam dan luar negeri. Festival ini tidak hanya menjadi ajang budaya dan ekonomi, tetapi juga memiliki makna politik karena menyampaikan pesan: Krong Pac ingin membangun ekosistem pertanian yang layak dan berkelanjutan, membantu durian "terbang tinggi dan jauh".

Dalam perjalanan membangun citra tersebut, peran pionir koperasi-koperasi modern menjadi sorotan. Koperasi Layanan Pertanian Bersih (Clean Agricultural Service Cooperative/CAS) adalah contoh khas keberanian dan kegigihan. Mereka adalah pelopor dalam beralih ke model produksi organik. Jalan ini tidaklah mudah, karena dihadapkan pada biaya investasi yang tinggi, masa transisi yang panjang, dan keraguan petani ketika produktivitas awal dapat menurun. Namun, dengan visi jangka panjang, koperasi ini dengan teguh mengejar tujuannya. Mereka dengan berani menerapkan alat pengukur nutrisi tanah, solusi pertanian cerdas, dan mengelola proses pertanian organik dengan sangat cermat.

Durian Krong Pac menghadapi banyak peluang dan tantangan baru. Dalam konteks tersebut, Ea Knuec terus merintis transformasi digital untuk memenuhi regulasi ekspor dan mendiversifikasi saluran konsumsi. Khususnya, Sekretaris Komite Partai Komune Ea Knuec, Ngo Thi Minh Trinh, akan bergabung dengan para petani dalam "siaran langsung" untuk menjual produk pertanian guna mendekatkan produk durian Ea Knuec kepada konsumen. Ini merupakan langkah baru dalam proyek "Setiap komune dan kelurahan memiliki KOL - Membawa produk dan lanskap Dak Lak ke ruang digital".

Dengan tema "Semerbak janji, semanis hati rakyat", sesi siaran langsung durian ini bukan sekadar "berjualan", tetapi juga kelas praktis dari gerakan "literasi digital populer", yang membantu petani mengenal e-commerce dan membawa produk desa mereka ke pasar yang lebih luas. Dengan demikian, petani, terutama dari etnis minoritas, memiliki motivasi lebih untuk berani dan kreatif dalam mendekati pasar baru.

Citra seorang pemimpin lokal yang menjadi "KOL pertanian" sangat menginspirasi para petani di sini. Hal ini menunjukkan peran perintis dalam memimpin transformasi digital, tidak hanya di tingkat bisnis, tetapi juga di tingkat komune, dari mereka yang terlibat langsung dengan para petani. Kemitraan ini telah mengubah kesadaran para petani, menjadikan transformasi digital sebagai bagian penting dari pertanian.

Tak hanya keluarga Pak Diem, sebagian besar petani lokal juga aktif menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membangun model produksi yang ramah lingkungan, dan membudidayakan durian secara aman sesuai rantai nilai. Khususnya, wilayah perkebunan durian di Kelurahan Ea Knuec telah berkontribusi signifikan dalam membangun reputasi merek kolektif "Krong Pac durian - KRONG PAC DURIAN".