Elon Musk baru saja memutuskan untuk "menghilangkan" ikon burung biru Twitter setelah mengusulkan perubahan pada ikon jejaring sosial tersebut beberapa hari yang lalu. Kini, ketika pengguna mengakses Twitter, mereka akan melihat ikon "X" berwarna hitam.
Logo Twitter berubah seiring waktu. Logo "X" Elon Musk sama sekali tidak ada hubungannya dengan logo-logo burung biru sebelumnya. |
Ini adalah pertama kalinya Twitter mengganti logonya tanpa burung biru sejak didirikan pada tahun 2006. Alasan jejaring sosial ini selalu dikaitkan dengan logo burung sejak awal adalah karena Twitter berarti "kicau" dalam bahasa Inggris, dan pesan yang diposting di Twitter disebut "tweet" (yang berarti "kicauan anak burung" dalam bahasa Inggris).
Pada April 2023, Elon Musk membuat perubahan besar dengan menjadikan Twitter anak perusahaan X Holdings Corp., yang didirikan dan dimilikinya. Kini, Elon Musk memutuskan untuk mengubah logo Twitter menjadi "X".
Pada Oktober 2022, Musk menghabiskan $44 miliar untuk mengakuisisi Twitter dan menjadikan jejaring sosial tersebut privat. Hal ini memberinya kendali penuh atas Twitter dan kemampuan untuk membuat perubahan pada jejaring sosial sesuka hati, alih-alih harus melalui dewan direksi seperti ketika Twitter masih menjadi perusahaan publik.
Simbol "X" yang menyala di kantor pusat Twitter di San Francisco. |
Banyak orang mengira bahwa Elon Musk ingin menghapus semua "sisa-sisa" jejaring sosial Twitter untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar baru.
Namun, upaya Elon Musk menghadapi banyak kesulitan, karena pendapatan iklan Twitter turun tajam karena beberapa merek memangkas pengeluaran iklan di Twitter.
Selain itu, Twitter juga tampaknya secara bertahap kehilangan kemampuannya untuk mengendalikan konten yang dibagikan di platform jejaring sosial ini, yang menyebabkan konten palsu, negatif, dan rasis semakin banyak bermunculan.
Perlu dicatat bahwa awal bulan ini, Meta (perusahaan induk Facebook dan Instagram) juga meluncurkan platform jejaring sosial bernama Threads, yang tampilan dan fungsinya seperti Twitter.
Jumlah pengguna platform Threads telah meroket pesat, dengan banyak pengguna Twitter beralih ke Threads karena mereka frustrasi dengan cara Elon Musk beroperasi.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)