Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

18 bulan hidup dengan chip otak pria quadriplegia

(Dan Tri) - 18 bulan lalu, Noland Arbaugh membuat sejarah ketika sebuah chip seukuran koin ditanamkan di otaknya.

Báo Dân tríBáo Dân trí30/09/2025

18 tháng sống cùng chip não của người đàn ông liệt tứ chi - 1

Noland Arbaugh (foto: Wire).

Pada tanggal 30 Januari 2024, perusahaan Elon Musk, Neuralink, menanamkan chip elektronik ke dalam otak manusia untuk pertama kalinya.

Sekarang, dari kursi rodanya, Noland Arbaugh dapat bermain game, menjelajahi dunia ilmu saraf , dan membuka pintu hanya dengan pikirannya.

Ini bukan lagi fiksi ilmiah, tetapi kisah tentang harapan, tentang batasan yang ditembus, dan tentang revolusi teknologi yang membentuk kembali makna menjadi manusia.

Ketika chip menulis ulang kehidupan

Pada tahun 2016, kecelakaan renang menyebabkan Noland Arbaugh (saat itu berusia 29 tahun) lumpuh total dari bahu ke bawah; hidupnya dipenuhi dengan keheningan dan ketidakberdayaan.

Namun kemudian, dalam operasi robotik dua jam di Barrow Neurological Institute, segalanya berubah.

Ribuan benang mikroskopis ditanamkan di korteks motoriknya, menghubungkan pikirannya ke antarmuka otak-komputer Neuralink yang inovatif.

Hasilnya sungguh di luar imajinasi siapa pun. Dari dunia yang terkurung empat dinding, Noland kini bisa menjelajahi internet, menaklukkan balapan Mario Kart, atau mengendalikan perangkat rumah pintar—semuanya tanpa perlu bergerak sama sekali.

Chip ini nirkabel, ringkas, dan hanya perlu diisi daya beberapa jam. Bagi Noland, yang pernah menggambarkan hidupnya sebagai "masa-masa yang hampa dan tak bermakna", ini hanyalah pengorbanan kecil untuk mendapatkan kebebasan yang luar biasa.

Menemukan tujuan hidup

Sebelum chip itu, hidup Noland berjalan lambat. Kini, ia kembali kuliah dan meneliti bidang yang mengubah hidupnya: ilmu saraf.

Setiap hari, ia menghabiskan hingga sepuluh jam menggunakan chip tersebut untuk belajar, terhubung dengan orang lain, dan merencanakan masa depan.

Tak hanya itu, Noland juga memulai kariernya sebagai pembicara publik, berbagi kisahnya, dan menginspirasi audiens global. Ia tidak hanya menekankan kekuatan teknologi, tetapi juga pemulihan mental yang datang dari mendapatkan kembali kendali.

"Saya merasa seperti diberi kesempatan kedua. Potensi saya selalu ada – hanya saja sekarang saya punya alat untuk mengekspresikannya," ujarnya.

Pesannya jelas: Terobosan nyata tidak datang dari chip, tetapi dari kolaborasi ajaib antara semangat manusia dan inovasi teknologi.

Menjadi yang pertama berarti menghadapi tantangan tak terduga, sorotan media, dan pelecehan daring... Meski begitu, Noland tetap menjadi pendukung setia proyek ini. Ia tidak menerima gaji dari Neuralink, tetapi menghidupi dirinya sendiri dengan menjadi pembicara.

Baginya, chip lebih dari sekadar perangkat – ia adalah kebebasan, alat untuk merebut kembali martabat dan membentuk masa depan seseorang. Kisahnya menjadi pengingat bahwa di balik setiap kemajuan teknologi selalu terdapat beban emosional yang sangat manusiawi.

Prospek peningkatan kecerdasan manusia dan

Neuralink—perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk—bertujuan membangun jembatan langsung antara otak dan dunia digital, terutama untuk membantu penyandang disabilitas mengendalikan perangkat dan memulihkan kemampuan berkomunikasi. Lebih lanjut, Musk telah menyebutkan prospek peningkatan kecerdasan manusia.

Namun, para ahli medis dan ahli saraf mengatakan masih banyak hal yang perlu diverifikasi: daya tahan perangkat, risiko infeksi, kemungkinan menyebabkan kerusakan otak jangka panjang, dan akurasi penguraian sinyal saraf. Selain itu, isu-isu etika—privasi data otak dan ketergantungan pada teknologi—juga masih diperdebatkan.

Masih banyak kendala teknis yang harus diatasi, mulai dari daya tahan baterai hingga akurasi sinyal. Namun, perjalanan Noland membuktikan bahwa potensinya nyata—bukan mimpi yang jauh.

Kisah Noland Arbaugh memunculkan pertanyaan-pertanyaan mendalam: Apa jadinya jika pikiran kita bisa terhubung langsung dengan mesin? Seperti apa dunia ini jika kita bisa mengendalikannya hanya dengan pikiran kita?

Akankah kita menerima kecerdasan buatan yang secara langsung mengintervensi pikiran kita? Siapa yang akan mengelola data neural? Dan apakah masyarakat siap menghadapi era di mana pikiran dapat menjadi tindakan?

Ini bukan sekadar pertanyaan teknologi. Ini adalah pertanyaan filosofis tentang identitas, otonomi, dan masa depan yang ingin kita bangun bersama.

Kisah Arbaugh merupakan bukti kekuatan ketahanan manusia sekaligus pengingat bahwa setiap kemajuan teknologi harus disertai dengan kehati-hatian dan pertimbangan ilmiah, hukum, dan etika.

Sumber: https://dantri.com.vn/cong-nghe/18-thang-song-cung-chip-nao-cua-nguoi-dan-ong-liet-tu-chi-20250929134032000.htm


Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Keindahan Teluk Ha Long telah diakui oleh UNESCO sebagai situs warisan tiga kali.
Tersesat dalam perburuan awan di Ta Xua
Ada bukit bunga Sim ungu di langit Son La
Lentera - Hadiah Festival Pertengahan Musim Gugur untuk mengenang

Dari penulis yang sama

Warisan

;

Angka

;

Bisnis

;

No videos available

Peristiwa terkini

;

Sistem Politik

;

Lokal

;

Produk

;