Pada tanggal 21 Februari, berbicara dengan reporter VietNamNet, Ibu Tran Thi Tuyet Mai, Wakil Ketua Komite Rakyat kecamatan Thuan Ha (distrik Dak Song) mengatakan bahwa pihaknya baru saja menemukan kasus seorang perempuan yang "meminjam" nama saudara perempuannya untuk mendaftarkan pernikahannya, yang melanggar peraturan.

W-z6338837800575_9d616d4d36fbc9193e0dbd908553ecd1.jpg
Komite Rakyat Komune Thuan Ha, tempat insiden itu ditemukan. Foto: Hai Duong

Informasi awal, pada bulan April 2013, Ibu N. (17 tahun) dan Bapak T. pergi ke Kantor Catatan Sipil Komune Thuan Ha untuk mendaftarkan pernikahan mereka. Karena belum cukup umur untuk mendaftarkan pernikahannya, Ibu N. menggunakan informasi kakak perempuannya yang bernama H. ​​untuk mendaftar.

Komite Rakyat Komune Thuan Ha kemudian mengeluarkan sertifikat pendaftaran pernikahan dengan informasi Tn. T. dan Nn. H.

Beberapa waktu kemudian, Ibu H. menikah dengan seorang pria dan tetap diberikan sertifikat pencatatan pernikahan oleh Komite Rakyat komune Thuan Ha.

Pada bulan September 2024, Ibu N. dan suaminya pergi ke Komite Rakyat komunitas Thuan Ha untuk membuat akta kelahiran untuk anak ketiga mereka.

Saat itu, Ibu N. ingin mencantumkan namanya di bagian nama ibu pada akta kelahiran anak tersebut, alih-alih nama saudara perempuannya seperti yang tercantum dalam pencatatan pernikahan. Oleh karena itu, petugas pengadilan di komune Thuan Ha menemukan bahwa Ibu N. "meminjam" nama saudara perempuannya untuk mendaftarkan pernikahan 11 tahun yang lalu.

Setelah menemukan kejadian tersebut, pejabat komune Thuan Ha memerintahkan Ny. N. dan suaminya untuk mengajukan petisi ke pengadilan guna membatalkan pendaftaran pernikahan ilegal antara Tn. T. dan Ny. H.

Mengenai akta kelahiran yang sebelumnya telah diterbitkan untuk kedua anak Ibu N., Ibu Tran Thi Tuyet Mai mengatakan bahwa keluarga Ibu N. harus melakukan tes DNA untuk menentukan ibu dari anak tersebut. Setelah hasil tes tersedia, pihak berwenang akan memiliki dasar untuk menerbitkan kembali akta kelahiran dan memperbaiki nama ibu.

"Tidak ada perselisihan mengenai kasus ini karena mereka bersaudara. Mereka saat ini sedang mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kesalahan nama pada akta nikah. Namun, ini juga menjadi pelajaran bagi orang-orang yang sedang dalam proses melengkapi dokumen," ujar Ibu Mai.