RT melaporkan bahwa Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen membuat pengumuman tersebut pada tanggal 23 November ketika para pejabat AS sedang membahas rencana perdamaian Washington untuk Ukraina dengan perwakilan Uni Eropa (UE) dan Ukraina di Jenewa, Swiss.
Rencana perdamaian AS yang berisi 28 poin belum diungkapkan secara resmi, tetapi menurut laporan media, dokumen tersebut menyerukan Ukraina untuk menarik diri dari beberapa wilayah di Donbass yang masih dikuasai Kiev, mengurangi jumlah tentaranya, dan melepaskan ambisi untuk bergabung dengan NATO dengan imbalan jaminan keamanan dari Barat,...

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah daring, von der Leyen menolak semua persyaratan tersebut. "Kami telah menyepakati elemen-elemen kunci yang diperlukan untuk perdamaian yang adil dan abadi serta untuk kedaulatan Ukraina," ujarnya, seraya menambahkan bahwa perbatasan Ukraina tidak dapat diubah "dengan paksa" dan tidak ada pembatasan yang dapat diberlakukan terhadap militer Kiev.
Presiden Komisi Eropa juga meminta Uni Eropa untuk memainkan peran sentral “dalam memastikan perdamaian di Ukraina” dan bahwa Kiev harus diizinkan untuk bergabung dengan blok tersebut.
Pada 22 November, Bloomberg melaporkan bahwa Uni Eropa sedang berupaya menulis ulang rencana AS dengan "menyamarkan" perubahan-perubahan besar sebagai "pembaruan konstruktif". Blok tersebut juga disebut-sebut berusaha "mengulur waktu untuk Ukraina" dan menunda tenggat waktu AS.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Kiev harus menerima proposal ini sebelum 27 November.
>>> Pembaca diundang untuk menonton lebih banyak video : Rusia menyambut baik rencana perdamaian 28 poin AS
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/eu-bac-ke-hoach-hoa-binh-ukraine-cua-my-dua-ra-dieu-kien-rieng-post2149071174.html






Komentar (0)