PDB Per Kapita 5.000 USD: Masa Emas Bagi Pasar Daging di Vietnam

Empat kuartal berturut-turut yang menguntungkan
Berdasarkan laporan keuangan kuartal kedua tahun 2025, Masan MEATLife, anggota Masan Group, mencatat pendapatan sebesar VND 2.340 miliar, naik hampir 31% berkat pertumbuhan yang kuat di sektor peternakan (66%) dan daging (20%). Laba setelah pajak mencapai VND 249 miliar. Akumulasi pendapatan perusahaan dalam 6 bulan pertama mencapai VND 4.146 miliar, naik 25,6%; laba setelah pajak mencapai VND 364 miliar.

Menurut Masan, pendapatan daging melonjak berkat harga daging babi yang lebih tinggi, perluasan jaringan ritel, pertumbuhan pesat produk olahan, dan saluran pemasaran yang baru di segmen ayam. Segmen daging olahan perusahaan meningkat sebesar 23% pada kuartal kedua, menunjukkan orientasinya untuk mempromosikan produk bernilai tambah. Merek Heo Cao Boi dan Ponnie sendiri mencapai pendapatan rata-rata VND211 miliar/bulan, naik 18,5% dibandingkan periode yang sama.

Kekuatan pendorong dari tren konsumsi ketika PDB mencapai 5.000 USD/orang
Vietnam mendekati tonggak PDB per kapita sebesar 5.000 USD, saat di pasar serupa seperti Tiongkok dan Thailand, konsumsi daging olahan dan daging dingin telah tumbuh dengan kuat. Seiring dengan meningkatnya pendapatan, konsumen lebih berfokus pada makanan berkualitas tinggi, aman dan praktis, alih-alih hanya berfokus pada harga rendah. Tren ini beresonansi dengan gaya hidup modern dan urbanisasi yang cepat, menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi produk daging dingin dan olahan Masan MEATLife (MML) untuk memperluas pangsa pasar mereka. Dengan portofolio produk seperti Cowboy Heo, Ponnie dan inisiatif inovasi berkelanjutan, MML dianggap sebagai pelopor dalam menyambut gelombang konsumsi baru, berkontribusi untuk memperkuat momentum pertumbuhan pendapatan dan laba, menegaskan bahwa perusahaan berada di jalur yang benar dalam strateginya untuk menjadi perusahaan pengolahan daging terkemuka di Vietnam.
Pendapatan peternakan mencatat pertumbuhan yang kuat, didorong oleh peningkatan 94% dari sektor peternakan babi, berkat kenaikan harga daging babi. Segmen peternakan ayam juga meningkat sebesar 23%, didukung oleh peningkatan penjualan ayam umur sehari.
Inovasi produk terus menjadi pendorong pertumbuhan utama, dengan produk-produk baru menyumbang 29% dari total pendapatan kategori daging olahan, naik dari 14% pada kuartal kedua 2024 – peningkatan 2,5 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan peran strategis inovasi dalam memperluas peluang konsumsi dan mendiversifikasi portofolio produk.
Seiring dengan pertumbuhan pendapatan, biaya produksi MML yang terkontrol secara optimal berkontribusi pada peningkatan laba kotor sebesar 49%, menjadi lebih dari VND638 miliar. Pertumbuhan laba MML yang pesat pada kuartal kedua ini terutama didorong oleh pengakuan pendapatan tidak tetap non-tunai senilai VND196 miliar. Jumlah ini merupakan bagian dari keuntungan negosiasi ulang kontrak komersial jangka panjang dengan pemasok.
Peningkatan integrasi berkelanjutan dengan WinCommerce

MML telah meningkatkan integrasinya dengan WinCommerce (WCM) selama beberapa bulan terakhir, dengan rata-rata penjualan per toko meningkat sekitar 11%. Hingga akhir Q2, MML menguasai 62% pangsa pasar dalam kategori protein hewani di WCM, terus memimpin dalam daging segar maupun olahan, dengan pangsa pasar masing-masing sebesar 91% dan 29%.

Nilai daging babi meningkat 12% dari tahun ke tahun, didorong oleh peningkatan produktivitas di jalur ritel B2C, penyesuaian harga strategis untuk mengatasi kenaikan biaya input, dan pemanfaatan sumber daya babi yang lebih baik dalam produksi daging olahan. Nilai juga ditingkatkan oleh inisiatif optimalisasi di segmen daging segar, termasuk inovasi produk pada bagian-bagian khusus seperti jeroan dan darah.
Pada paruh kedua tahun 2025, MML menyatakan akan mempercepat inovasi di segmen daging olahan, dengan memfokuskan strateginya pada peningkatan nilai daging babi melalui peningkatan tingkat pemanfaatan produk olahan dan optimalisasi nilai produk sampingan. Nilai produk jadi per ekor babi akan ditingkatkan menjadi VND10 juta/ekor, naik hampir 10% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan memaksimalkan tingkat pemanfaatan. MML juga akan meluncurkan "Meat Corner" di dalam jaringan WCM, yang bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar penjualan daging olahan di jaringan WCM dari 16,6% menjadi 20% pada tahun 2025, dengan target jangka panjang sebesar 40%.
Berdasarkan rencana tahun 2025, MML diperkirakan akan menghasilkan pendapatan sebesar VND8.250-8.749 miliar, meningkat 8-14% dibandingkan tahun sebelumnya. Hasil ini akan dicapai melalui transformasi berkelanjutan untuk menjadi perusahaan pengolahan daging MML dan kerja sama yang lebih erat dengan WCM.
Melalui kerja sama strategis dengan WinCommerce dan program Keanggotaan WIN dengan diskon hingga 20% untuk produk daging dan sayuran, konsumen kini dapat dengan mudah membeli daging dingin di jaringan supermarket besar di Vietnam seperti WinMart dan gerai WinMart+ yang menyediakan beragam produk daging. Khususnya, konsumen dapat melacak asal produk melalui kode QR pada label kemasan daging, untuk mendapatkan informasi detail tentang produk, serta memastikan kualitas dan keamanannya.