Harga minyak mendekati level terendah dalam dua bulan terakhir karena kelebihan pasokan melebihi ketegangan geopolitik.

Harga minyak dunia bergerak mendatar di sekitar level terendah dalam hampir dua bulan, karena prospek kelebihan pasokan di pasar lebih besar daripada dampak meningkatnya ketegangan geopolitik.

Kendaraan sedang mengisi bahan bakar di sebuah SPBU di Seoul, Korea Selatan. Foto: THX/VNA

Pada pagi hari tanggal 15 Desember (waktu Vietnam), minyak mentah Brent Laut Utara diperdagangkan sekitar $61 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS tetap di bawah $58 per barel. Analis memperkirakan bahwa harga minyak akan mengalami penurunan tajam tahun ini, di tengah perkiraan pasar tentang peningkatan kelebihan pasokan karena Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+), bersama dengan banyak produsen lainnya, terus meningkatkan produksi, sementara pertumbuhan permintaan tetap rendah.

Aktivitas perdagangan minyak diperkirakan akan lesu menjelang liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, sehingga pasar rentan terhadap fluktuasi yang sempit. Dalam perdagangan Asia pagi ini, volume kontrak berjangka minyak mentah Brent yang diperdagangkan berada di bawah rata-rata harian.

Namun, ketidakstabilan geopolitik masih menciptakan "premi risiko" tertentu, yang membantu harga minyak menghindari penurunan tajam. Di Eropa Timur, Ukraina melanjutkan serangannya terhadap fasilitas energi Rusia, termasuk kilang minyak utama dan fasilitas penyimpanan minyak selama akhir pekan. AS juga mengirim utusan untuk berpartisipasi dalam putaran negosiasi lain yang bertujuan untuk menemukan solusi untuk mengakhiri konflik tersebut.

Di titik panas lainnya, Iran mengatakan telah menyita sebuah kapal tanker minyak asing di Teluk Oman, menuduhnya menyelundupkan bahan bakar. Sementara itu, pekan lalu AS mencegat sebuah kapal di lepas pantai Venezuela, di tengah meningkatnya tekanan dari Presiden Donald Trump terhadap pemerintahan Presiden Nicolas Maduro. Trump juga berjanji akan melancarkan serangan terhadap kartel narkoba di darat.

“Premi geopolitik belum hilang, tetapi sekarang dibayangi oleh narasi kelebihan pasokan,” kata Charu Chanana, kepala strategi investasi di Saxo Markets (Singapura). Menurutnya, faktor geopolitik sekarang terutama bertindak sebagai batas bawah harga minyak, bukan sebagai katalis untuk tren kenaikan yang berkelanjutan.

Sumber: https://baotintuc.vn/thi-truong-tien-te/gia-dau-gan-muc-thap-nhat-hai-thang-khi-du-cung-lan-at-cang-thang-dia-chinh-tri-20251215084843481.htm