Harga minyak mentah tahun ini bisa jadi yang terendah dalam tiga tahun terakhir

Minyak mentah Brent dan WTI mengalami penurunan 10% tahun ini, mengakhiri kenaikan dua tahun berturut-turut.

Pada 29 Desember - sesi perdagangan terakhir tahun 2023 - harga minyak mentah Brent naik 0,2% menjadi $77,4 per barel. Demikian pula, harga minyak mentah WTI AS naik menjadi $72 per barel.

Pada level ini, kedua acuan global tersebut berada di jalur yang tepat untuk menutup tahun 2023 pada level terendah sejak 2020 - ketika pandemi Covid-19 melanda, menyebabkan permintaan dan harga minyak anjlok.

Namun, harga bahan bakar stabil hari ini setelah turun 3% pada 28 Desember. Dimulainya kembali rute pelayaran melalui Laut Merah setelah sempat terhenti merupakan salah satu alasan kenaikan tipis harga minyak. Sebelumnya, banyak perusahaan besar berhenti menggunakan rute ini setelah kelompok Houthi di Yaman menyerang kapal-kapal kargo di sana.

Brent dan WTI diperkirakan akan mencatat penurunan 10% tahun ini, pertama kalinya harga turun sejak dua tahun terakhir, didorong oleh ketegangan geopolitik , pemangkasan produksi, dan tekanan inflasi global. Brent kini turun hampir 20% dari puncaknya di angka hampir $98 pada akhir September.

Harga melonjak pada bulan September setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) sepakat untuk memangkas produksi, meningkatkan kekhawatiran bahwa permintaan akan melebihi pasokan.

Tahun ini, kebijakan inflasi pemerintah dan bank sentral telah mempersulit kenaikan harga minyak yang tajam. Pada tahun 2024, investor dan analis memperkirakan pelemahan dolar AS dan penurunan suku bunga di pasar-pasar utama konsumen minyak akan mendorong permintaan bahan bakar.

Ha Thu (menurut Reuters)

Tautan sumber: https://vnexpress.net/gia-dau-tho-nam-nay-co-the-thap-nhat-ba-nam-4694887.html