Pada 1 Februari, Bank Negara kembali menurunkan nilai tukar rupiah sebesar 30 VND/USD, menjadi 23.960 VND. Nilai tukar rupiah telah turun 76 VND dibandingkan awal pekan, setara dengan penurunan 0,31%. Setelah mengalami penurunan harga yang tajam selama beberapa hari, bank-bank sedikit menaikkan harga USD sebesar 15 VND. Eximbank membeli pada harga 24.180 - 24.280 VND, menjual pada harga 24.570 VND; Vietcombank membeli pada harga 24.220 - 24.250 VND, menjual pada harga 24.590 VND;ACB membeli pada harga 24.230 - 24.280 VND, menjual pada harga 24.580 VND... Selisih antara harga beli dan jual USD berkisar antara 300 - 340 VND/USD.
Sejak awal Januari 2024, harga jual USD di bank umum telah meningkat dari 130 menjadi 170 VND. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa indeks harga USD pada bulan Januari meningkat sebesar 0,52% dibandingkan dengan Desember 2023 dan meningkat sebesar 3,69% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Bank menaikkan harga USD
Harga USD di pasar dunia menguat, Indeks USD naik 0,2 poin menjadi 103,5 poin, yang sempat mencapai 103,75 poin. USD menguat setelah Ketua Federal Reserve AS (Fed) Jerome Powell berkomentar tentang pemangkasan suku bunga pada bulan Maret. Setelah pertemuan dua hari tersebut, Ketua Fed mengatakan bahwa Fed perlu meninjau data ekonomi untuk memastikan sudah waktunya menurunkan suku bunga. Fed ingin inflasi benar-benar mereda.
Para pedagang memperkirakan peluang sebesar 38% bahwa Fed akan memangkas suku bunga pada bulan Maret, turun dari 59% sehari sebelumnya dan turun dari 89% sebulan lalu.
AS juga baru saja merilis laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP yang menunjukkan bahwa penggajian sektor swasta meningkat sebanyak 107.000 pekerjaan bulan lalu, lebih rendah dari perkiraan ekonom sebanyak 145.000 pekerjaan.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)