
Pesawat peringatan dini Beriev A-50 Rusia (Foto: Getty).
Yury Knutov, seorang sejarawan militer dan komentator politik Rusia, mengatakan kepada Sputnik bahwa pesawat peringatan udara Beriev A-50 memainkan peran kunci dalam sistem pertahanan udara Rusia dalam menembak jatuh 24 jet tempur Ukraina.
Menurutnya, Rusia dapat menggunakan sistem pertahanan udara jarak jauh S-400 atau S-300, berkoordinasi dengan Beriev A-50, untuk menghancurkan pesawat Ukraina.
"Berkat kemampuan terbangnya di ketinggian tinggi, A-50 dapat mendeteksi pesawat musuh yang lepas landas dari lapangan udara militer rahasia atau lapangan udara tertutup Ukraina, bahkan dari jalan raya," ujarnya.
Dengan sistem rudal S-300, ia dapat "menjangkau area tertentu berkat sistem navigasi inersia atau perintah yang dikirim langsung dari stasiun radar multifungsi pesawat A-50".
"Kemudian rudal pencegat mulai mencari target, menemukannya, dan akhirnya menghancurkannya. Jangkauan sistem ini sangat luas, hingga 400 km atau bahkan lebih," ujar Bapak Knutov.

Sistem pertahanan udara S-400 Rusia (Foto: TASS).
Ia menekankan bahwa fakta bahwa sistem pertahanan udara Rusia menembak jatuh 24 pesawat Ukraina dalam lima hari menunjukkan "penggunaan sistem rudal pertahanan udara yang efektif dan perubahan taktik pertahanan udara Rusia."
"Hal ini, ditambah dengan penggunaan pesawat A-50, memungkinkan kami memecahkan masalah tidak hanya mendeteksi target, tetapi juga menghancurkannya dengan akurasi tinggi," ujar Knutov.
"Hal ini akan memaksa negara-negara NATO untuk mempertimbangkan apakah Ukraina benar-benar membutuhkan F-16 karena mereka bisa menghadapi nasib yang sama dengan pesawat tempur Su-27 dan MiG-29 milik Ukraina," tambahnya.
Komentar itu muncul setelah Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan dia sekarang memiliki sistem pertahanan udara yang mampu menembak jatuh 24 pesawat Ukraina, termasuk Su-27 dan MiG-29, dalam lima hari.
"Situasi saat ini menunjukkan bahwa kemampuan musuh (Ukraina) sedang menurun... Mereka panik. Kami tahu taktik mereka, tahu rencana serangan dan mundur mereka. Kami sekarang memiliki sistem persenjataan yang dapat menembak jatuh 24 pesawat dalam lima hari," kata Menteri Shoigu.
Bapak Shoigu tidak merinci perisai pertahanan udara yang mana, maupun fitur-fitur terkait yang membantunya menembak jatuh pesawat Ukraina tersebut. Kiev belum mengomentari informasi yang disebutkan Menteri Rusia tersebut.
Para pengamat mengatakan bahwa setelah lebih dari setahun konflik Rusia-Ukraina, tidak ada pihak yang berhasil mengendalikan wilayah udara.
Kiev telah berulang kali meminta Barat untuk menyediakan sistem pertahanan udara modern dan jet tempur F-16 buatan AS. AS telah memberikan lampu hijau bagi sekutunya untuk memasok F-16 ke Ukraina.
Rusia memperingatkan bahwa langkah AS dan sekutunya ini hanya akan meningkatkan eskalasi konflik, yang berisiko memicu konfrontasi langsung antara Rusia dan Barat. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa Moskow akan menganggap pemberian F-16 oleh Barat kepada Ukraina sebagai ancaman yang akan memaksa Rusia untuk merespons.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)