Pada tanggal 5 November, Kementerian Kesehatan menginformasikan bahwa mereka telah mengirimkan dokumen kepada Kementerian Pendidikan dan Pelatihan dan Komite Pengarah Lintas Sektoral tentang Keamanan Pangan provinsi dan kota tentang penguatan pekerjaan untuk memastikan keamanan pangan di sekolah dan dapur umum.
Menurut Kementerian Kesehatan , akhir-akhir ini, pemerintah pusat dan daerah telah aktif melaksanakan langkah-langkah pengendalian keamanan pangan, pemeriksaan, pengecekan, dan penanganan berbagai kasus pelanggaran ketentuan perundang-undangan oleh pelaku usaha penyedia makanan siap saji dan dapur umum.
Namun demikian, masih ditemukan beberapa kasus keracunan makanan massal, terutama pada makanan untuk peserta didik di lembaga pendidikan dan makanan shift bagi pekerja di perusahaan, instansi, dan unit.
Dalam konteks penyediaan makanan asrama bagi siswa di lembaga pendidikan yang cukup populer dan beragam dalam berbagai bentuk seperti menyelenggarakan dapur umum di tempat, membeli makanan siap saji yang disediakan unit lain atau membuat kontrak dengan badan usaha untuk menyelenggarakan dapur umum, beserta badan usaha jasa boga, jajanan kaki lima di sekitar sekolah yang menarik banyak siswa... merupakan tantangan besar dalam menjamin keamanan pangan sekolah.
Kementerian Kesehatan meminta Kementerian Pendidikan dan Pelatihan; Komite Pengarah Lintas Sektoral tentang Keamanan Pangan provinsi dan kota untuk mengarahkan dan memfokuskan pada penerapan sejumlah konten untuk secara tegas melaksanakan ketentuan Undang-Undang tentang Keamanan Pangan, Keputusan Pemerintah No. 155/2018/ND-CP tanggal 13 November 2018 tentang Perubahan dan Penambahan Sejumlah Peraturan Terkait Penanaman Modal dan Persyaratan Usaha di Bawah Pengelolaan Negara Kementerian Kesehatan tentang Peraturan tentang Persyaratan Keamanan Pangan bagi Tempat Usaha Jasa Boga, Rumah Makan Kaki Lima...
Unit-unit secara proaktif menyusun rencana guna memastikan keamanan pangan bagi dapur umum di instansi dan unit di wilayah tersebut; termasuk memastikan bahwa dapur di sekolah, dapur umum di kawasan industri/zona pemrosesan ekspor, dapur di fasilitas medis, tempat usaha penyediaan jasa makanan, dan tempat usaha makanan kaki lima harus diperiksa, diawasi, diperiksa ulang, ditetapkan, dan sepenuhnya didesentralisasikan pengelolaannya, memastikan tidak ada kelalaian, dan tempat usaha yang tidak memastikan keamanan pangan tidak diperkenankan beroperasi.
Unit terkait memperkuat kerja lintas sektor dalam pengawasan, pemeriksaan, dan pasca pengawasan, khususnya sektor Kesehatan-Pendidikan, berkoordinasi dengan Badan Pengelola kawasan industri/zona pemrosesan ekspor, kepala sekolah, dan pimpinan fasilitas kesehatan dalam memantau dan memeriksa kepatuhan terhadap ketentuan keamanan pangan dari sumber pangan; proses pengolahan pangan, pengawetan, pengangkutan, pengiriman, pemeriksaan pangan tiga tahap, dan penyimpanan contoh pangan di dapur umum di kawasan industri/zona pemrosesan ekspor, dapur sekolah, dan lain-lain.
Kementerian Kesehatan perlu melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang pengetahuan keamanan pangan serta upaya pencegahan keracunan pangan kepada setiap kelompok (pekerja, pelajar, petugas keamanan pangan, tenaga kependidikan, dan lain-lain) dengan memperhatikan higiene pangan dan higiene perorangan guna meningkatkan kewaspadaan, mengubah perilaku dan kebiasaan yang tidak menjamin keamanan pangan dalam memilih, mengawetkan, mengolah, dan memanfaatkan pangan.
Kementerian Kesehatan juga meminta agar dilakukan peningkatan kesadaran, peran, dan tanggung jawab pimpinan perusahaan, pengelola dapur umum, penyedia makanan siap saji, pemilik tempat makan dan warung makan kaki lima, khususnya Badan Pengelola Kawasan Industri/Zona Pemrosesan Ekspor, kepala sekolah, dan pimpinan perusahaan jasa pelayanan kesehatan untuk menjamin keberlanjutan produksi dan usaha pangan serta tanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat; memberikan penghargaan kepada dapur umum dan penyedia makanan siap saji yang menaati ketentuan perundang-undangan di bidang keamanan pangan.
Unit medis setempat harus menyiapkan rencana, pasukan tetap, kendaraan, persediaan, dan bahan kimia; memperkuat pelatihan bagi pasukan profesional dalam pemeriksaan, keadaan darurat, dan perawatan; menangani, segera mengatasi, dan meminimalkan dampak apabila terjadi keracunan makanan.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/giam-thieu-nguy-co-xay-ra-ngo-doc-thuc-pham-hoc-duong-va-bep-an-tap-the-post1074999.vnp






Komentar (0)