
Rasa syukur dan terima kasih merupakan ajaran dasar agama Buddha, sekaligus tradisi moral dan budaya yang luhur bagi masyarakat Vietnam. Setiap tahun, pada tanggal 27 Juli, para biksu, biksuni, dan umat Buddha di seluruh negeri mengadakan upacara akbar untuk mengenang dan memberikan penghormatan kepada para martir heroik yang telah mengorbankan nyawa mereka demi kemerdekaan nasional, persatuan negara, dan kedamaian hidup rakyat.
Tahun ini, Hari Penyandang Disabilitas dan Martir Perang diperingati dalam konteks seluruh negeri yang sedang mempersiapkan perayaan 80 tahun Revolusi Agustus, Hari Nasional 2 September, dan baru saja menyelesaikan penataan ulang batas administratif beberapa provinsi dan kota. Dalam semangat tersebut, VBS mengimbau pemerintah daerah untuk menyelenggarakan misa requiem, mengundang perwakilan pemerintah untuk hadir, dan membakar dupa untuk mengenang mereka, guna menunjukkan moralitas minum air dan mengingat sumbernya, serta hubungan antara agama dan kehidupan.

VBS juga mendorong penyelenggaraan kegiatan untuk mengunjungi dan memberikan bingkisan kepada prajurit yang terluka, prajurit yang sakit, keluarga para martir, serta keluarga yang memiliki kontribusi revolusioner... Melalui kegiatan yang bermakna ini, gereja ingin menyebarkan semangat syukur yang mendalam, menumbuhkan tradisi kasih sayang, dan meneguhkan tanggung jawab umat Buddha terhadap sejarah dan bangsa.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/giao-hoi-phat-giao-viet-nam-keu-goi-to-chuc-hoat-dong-tri-an-nhan-ngay-27-7-post803995.html
Komentar (0)