Tercatat pada 20 Oktober, jalan menuju pemakaman Hoa Son—pemakaman terbesar di Kota Da Nang —tergenang lumpur dan batu, sehingga menyulitkan kendaraan. Dari atas, banyak area di lereng bukit yang retak-retak panjang, bebatuan dan tanah menunjukkan tanda-tanda erosi, dan pepohonan di sekitarnya gundul, siap tumbang kapan saja.
Perlu diketahui, retakan tersebut panjangnya puluhan meter, air hujan dari lereng bukit terus mengalir ke bawah, membentuk parit-parit yang dalam, dekat dengan ratusan kuburan, sehingga membuat banyak orang khawatir.
Beberapa warga mengatakan bahwa hujan deras beberapa hari terakhir menyebabkan puluhan meter kubik batu dan tanah jatuh dari lereng bukit, tumpah ke jalan, sehingga mengganggu keselamatan lalu lintas. "Jika hujan deras terus berlanjut, risiko tanah longsor di daerah ini sangat tinggi," ujar Ibu Le Thi Lan (warga kelurahan Hoa Khanh) khawatir.

Sebelumnya, banjir bersejarah tahun 2022 menyebabkan tanah longsor parah di area Pemakaman Hoa Son, mengubur lebih dari 600 makam. Karena lokasinya yang genting dan berbahaya, pemerintah Kota Da Nang harus menghabiskan waktu yang lama untuk memperbaiki dan mencari makam-makam yang tertimbun.
Dalam beberapa tahun terakhir, akibat dampak cuaca ekstrem, tanah longsor terus terjadi di tempat ini setiap kali hujan deras. Banyak orang khawatir tanah longsor akan terus meluas dan menimpa makam warga.
Untuk merespons dengan cepat, Komando Militer Distrik Hoa Khanh telah melakukan peninjauan di seluruh wilayah berisiko tinggi. Komando Militer Distrik Hoa Khanh menyatakan bahwa unit tersebut telah memantau secara ketat hujan lebat yang telah berlangsung selama beberapa hari, dan sekaligus memberikan saran mengenai rencana evakuasi warga di wilayah berisiko terdampak.










Sumber: https://www.sggp.org.vn/hang-ngan-ngoi-mo-co-nguy-co-bi-mua-lu-gay-sat-lo-post819002.html
Komentar (0)