Sorotan utamanya adalah persyaratan untuk mengubah pengelolaan investasi dan kondisi bisnis dari "pra-inspeksi" menjadi "pasca-inspeksi", yang disertai dengan peningkatan pengawasan. Ini bukan sekadar penyesuaian teknis, melainkan perubahan pola pikir manajemen. Alih-alih memaksa pelaku usaha untuk menjalani serangkaian prosedur untuk memasuki pasar, Negara akan membiarkan mereka memulai usaha secara proaktif, sekaligus memfokuskan sumber daya untuk memantau proses operasional dan menangani pelanggaran yang muncul.
Metode manajemen baru ini memang lebih praktis bagi bisnis, tetapi bukan berarti longgar. Sebaliknya, metode ini lebih modern dan efektif berkat penerapan teknologi dan data. Sistem basis data bisnis yang komprehensif, mekanisme pelaporan daring, dan perangkat analisis risiko kecerdasan buatan akan membantu Negara mengelola secara transparan, mengurangi prosedur administratif, sekaligus menjamin ketertiban dan keamanan sosial.
Selain itu, isu kuncinya adalah mengidentifikasi secara jelas sektor dan pekerjaan bisnis yang bersyarat. Sekretaris Jenderal menekankan: Hanya bidang-bidang yang berkaitan dengan pertahanan, keamanan, ketertiban sosial, moralitas, dan kesehatan masyarakat nasional yang perlu dikontrol; sisanya harus dipangkas secara menyeluruh sesuai dengan kebijakan Partai dan Negara. Ini adalah cara yang wajar untuk memecah belah, yang bertujuan untuk mengakhiri situasi "menanamkan" persyaratan tambahan secara sewenang-wenang yang menimbulkan masalah bagi bisnis. Ketika bidang-bidang yang tidak perlu diikat "dilepaskan", pasar dan persaingan yang sehat akan menyaring diri, mendorong kreativitas dan inovasi.
Oleh karena itu, amandemen Undang-Undang Penanaman Modal ini bukan hanya penyempurnaan undang-undang, tetapi juga pesan reformasi yang kuat kepada komunitas bisnis domestik dan asing. Vietnam menegaskan komitmennya untuk membangun lingkungan hukum yang stabil dan transparan. Prosedur masuk pasar yang lebih sederhana, biaya yang lebih rendah, dan peluang yang terbuka akan menjadi pendorong kuat untuk menarik arus modal investasi, yang berkontribusi dalam mendorong semangat kewirausahaan dan inovasi.
Namun, mekanisme pasca-audit juga menghadirkan persyaratan baru. Negara perlu berinvestasi besar dalam sistem pemantauan modern, sekaligus melatih tim pegawai negeri sipil yang mampu menganalisis dan menilai risiko. Tanpa persiapan, risiko kelalaian atau "kelonggaran" dapat terjadi. Di sisi bisnis, dalam lingkungan yang lebih transparan, kepatuhan terhadap hukum harus menjadi prinsip, karena setiap pelanggaran dapat dengan mudah dideteksi dan ditangani.
Reformasi kelembagaan tidak bisa berhenti pada slogan-slogan belaka. Reformasi harus dibuktikan dengan tindakan nyata dalam setiap regulasi dan prosedur. Jika Undang-Undang Penanaman Modal (yang diamandemen) kali ini benar-benar memangkas persyaratan yang tidak perlu dan menerapkan mekanisme pasca-audit yang transparan, kita akan mampu menghilangkan hambatan utama, membebaskan sumber daya, dan memperkuat kepercayaan dunia usaha.
Dalam konteks persaingan global yang ketat, perekonomian Vietnam tidak dapat terus-menerus terhambat oleh mekanisme "minta-beri". Lingkungan investasi yang transparan, adil, dan modern merupakan fondasi untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan meningkatkan posisi negara. Undang-Undang Penanaman Modal (yang telah diamandemen) kali ini diharapkan dapat menjadi pendorong yang kuat, membuka peluang pembangunan baru bagi negara.
Sumber: https://daibieunhandan.vn/go-bo-rao-can-kien-tao-niem-tin-10387402.html
Komentar (0)