Singular, sebuah perusahaan yang didirikan oleh ilmuwan komputer Joseph Bates di Massachusetts (AS), baru saja menuduh Google menyalin teknologinya dan menggunakannya untuk mendukung fitur kecerdasan buatan (AI) dalam aplikasi Google populer seperti Google Search, Gmail, Google Translate, dan layanan lainnya.
Pada tahun 2019, Singular mengajukan keluhan yang menuduh Joseph Bates berbagi peningkatan pemrosesan komputer dengan Google dari tahun 2010 hingga 2014. Pada tahun 2016, Google memperkenalkan prosesor tensornya untuk melatih AI dalam pengenalan suara, pembuatan konten, rekomendasi iklan, dan fungsi lainnya.
Singular menyatakan bahwa prosesor tensor Google, yang dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan AI raksasa teknologi tersebut, menyalin teknologi Joseph Bates dan melanggar dua paten. Versi 2 dan 3 dari prosesor tersebut, yang diperkenalkan pada tahun 2017 dan 2018, melanggar paten perusahaan.
Singular sekarang menggugat Google, meminta ganti rugi hingga $7 miliar, dua kali lipat denda pelanggaran paten terbesar dalam sejarah AS.
Pada Desember 2023, juru bicara Google, Jose Castaneda, mengatakan kepada pengadilan bahwa Google telah mengembangkan prosesornya "secara independen selama bertahun-tahun" dan bahwa prosesor tersebut bekerja dengan cara yang sama sekali berbeda dari teknologi paten Singular. Google juga berargumen bahwa paten Singular "bermasalah" dan tidak valid.
Google akan menghadapi juri federal di Boston dalam persidangan yang diperkirakan berlangsung dua hingga tiga minggu. Pada 9 Januari, pengadilan banding Washington mendengarkan argumen lisan dalam banding Google kepada Kantor Paten dan Merek Dagang AS untuk membatalkan paten Singular.
(menurut Itkvariat)
Microsoft menunjuk pengawas untuk dewan direksi OpenAI, menimbulkan kekhawatiran monopoli
Eksoskeleton membantu memulihkan mobilitas bagi penyandang disabilitas
Mengungkap fitur layanan asisten virtual berbayar Google, Bard Advanced
SpaceX bertekad untuk mencetak rekor bersejarah pada tahun 2024
Indonesia akan menguji pembayaran mata uang digital pada tahun 2024
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)