Google memulai tahun 2024 dengan serangkaian PHK di seluruh divisinya, termasuk mereka yang mengerjakan proyek penting seperti Google Assistant – asisten suara yang membantu pengguna memeriksa cuaca, menyetel alarm, atau mencari informasi.

Keputusan Google ini sebagian disebabkan oleh pergeseran fokus perusahaan ke kecerdasan buatan (AI). Raksasa pencarian ini berencana untuk mengintegrasikan model AI terbarunya lebih mendalam ke dalam produk-produknya. Langkah ini terus menunjukkan bagaimana AI tampaknya menggantikan manusia di industri yang menciptakannya.

10google PHK 02 fmjh superjumbo.jpg
Karyawan Google dipecat karena perubahan arah perusahaan. (Foto: NYT)

PHK ini juga berdampak pada divisi perangkat keras, yang memproduksi Google Nest, Pixel, dan Fitbit, serta tim realitas tertambah. Tim teknik inti Google juga terdampak. Google menyatakan bahwa PHK ini bersifat global.

Amazon juga mengumumkan PHK minggu ini di divisi film dan televisinya, Twitch. Gelombang PHK melanda industri teknologi dan ekonomi global tahun lalu, dengan semakin banyak perusahaan yang mewajibkan karyawan untuk kembali ke kantor setelah bekerja jarak jauh selama pandemi Covid-19.

Google mengatakan pihaknya membantu mencari posisi lain bagi sejumlah karyawan yang diberhentikan.

Juru bicara serikat pekerja Alphabet, perusahaan induk Google, mengatakan PHK yang berdampak pada lebih dari 1.000 orang ini merupakan yang terbesar sejak Januari 2023. Hal ini menggarisbawahi tekanan yang dihadapi perusahaan-perusahaan, mulai dari perusahaan teknologi besar hingga perusahaan rintisan, untuk memangkas biaya setelah gelombang perekrutan besar-besaran pada tahun 2020-2021.

Seorang juru bicara Google menolak berkomentar mengenai angka-angka serikat pekerja. Di California, Google telah mengajukan dokumen kepada regulator yang mengumumkan rencana untuk memangkas 703 karyawan.

Pada September 2023, Google mempekerjakan 182.000 orang di seluruh dunia .

(Menurut CNN, The Information)