Hanoi pimpin indeks inovasi lokal untuk ketiga kalinya berturut-turut

Dalam rangka Hari Inovasi Nasional 2025 dan Pameran Inovasi Internasional Vietnam 2025 (VIIE 2025), Kementerian Sains dan Teknologi mengumumkan Indeks Inovasi Lokal (PII) tahun 2025.

PII mencerminkan gambaran yang realistis dan komprehensif tentang kondisi terkini pembangunan sosial -ekonomi berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi di setiap daerah. Indeks ini juga memberikan bukti kekuatan, kelemahan, faktor potensial, dan kondisi yang diperlukan untuk mendorong inovasi.

Lima kota teratas yang memimpin negara dalam inovasi tahun ini meliputi: Hanoi , Kota Ho Chi Minh, Quang Ninh, Hai Phong, dan Hue. Ini juga merupakan tahun ketiga berturut-turut Hanoi memegang posisi terdepan di negara ini, dengan 18 dari 52 indeks komponen berada di puncak.

Di posisi ke-2, Kota Ho Chi Minh merupakan kota besar dengan banyak kondisi yang mendukung pembangunan sosial-ekonomi berbasis sains, teknologi, dan inovasi. Ini juga merupakan tahun ketiga kota ini menempati posisi ke-2. Pada tahun 2025, Kota Ho Chi Minh memimpin pilar Infrastruktur dan memiliki 13 dari 52 indeks yang memimpin negara. Sementara itu, Quang Ninh terus berada di 10 besar PII pada tahun 2023 dan 2024. Pada tahun 2025, Quang Ninh naik ke 3 besar dengan berada di puncak dari 7 indeks dalam PII 2025.

Kota Hai Phong menduduki peringkat ke-4 sebagai kota dengan industri yang maju dan keunggulan di bidang logistik dan pelabuhan. Kota ini juga memimpin pilar Kelembagaan dalam PII 2025.

Di posisi ke-5, kota Hue merupakan daerah dengan sektor jasa yang maju serta kekuatan dalam sumber daya manusia, penelitian, dan pengembangan.

Indeks Inovasi Lokal (PII) 2025. (Sumber: Kementerian Sains dan Teknologi.)

PII adalah inisiatif Vietnam yang dibangun berdasarkan gagasan Indeks Inovasi Global (GII). Menurut Kementerian Sains dan Teknologi, penyusunan indeks PII 2025 dilakukan untuk memastikan objektivitas dan transparansi dengan sumber data dari kementerian, lembaga, organisasi, dan unit di tingkat pusat dan daerah.

Indeks Inovasi PII lokal merupakan satu-satunya indeks komprehensif yang saat ini memberikan gambaran realistis dan menyeluruh tentang status terkini model pembangunan sosial-ekonomi berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi di setiap daerah (indeks lainnya digunakan untuk mengevaluasi dalam industri atau bidang tertentu).

Pengembangan indeks PII di Vietnam sangat diapresiasi oleh WIPO. WIPO menganggap Vietnam sebagai model bagi negara-negara lain di dunia untuk belajar dalam mengembangkan indeks inovasi lokal berdasarkan indeks inovasi global (GII).

Dalam kunjungannya ke Vietnam pekan lalu, Direktur Jenderal Organisasi Hak Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) Daren Tang mengatakan bahwa Vietnam telah lama menjadi tempat uji coba bagi banyak inisiatif baru, termasuk PII. "Inisiatif Vietnam telah menginspirasi negara-negara lain seperti India," ujarnya, seraya menambahkan bahwa Kuba dan Brasil juga tertarik dengan model ini.

Menurut Laporan GII 2025 yang diterbitkan oleh WIPO, Vietnam saat ini berada di peringkat ke-44 dari 139 negara. Tiga indeks komponennya, yaitu impor teknologi tinggi, ekspor teknologi tinggi, dan ekspor barang kreatif, merupakan yang teratas di dunia.

Indeks Inovasi Provinsi (PII) sedang dikembangkan secara nasional. Ini adalah satu-satunya perangkat yang secara komprehensif dan komprehensif menilai status terkini model pembangunan sosial-ekonomi lokal berbasis sains, teknologi, dan inovasi. Pemerintah telah menugaskan Kementerian Sains dan Teknologi sebagai lembaga utama untuk mengembangkannya setiap tahun, mulai tahun 2023.

(Vietnam+)

Source: https://www.vietnamplus.vn/ha-noi-lan-thu-3-lien-tiep-dan-dau-chi-so-doi-moi-sang-tao-cap-dia-phuong-post1066283.vnp