Pejabat Hamas, Mohammed Nazzal, mengatakan pada 2 Oktober bahwa kelompoknya sedang membahas usulan Presiden Trump untuk mengakhiri konflik di Gaza. Hamas mengatakan akan segera menanggapi usulan tersebut, Al Jazeera melaporkan pada 2 Oktober.
"Hamas, sebagai perwakilan gerakan perlawanan Palestina, berhak menyampaikan pandangannya dengan cara yang sesuai dengan kepentingan rakyat Palestina," tegas Nazzal.

Pada tanggal 2 Oktober, Presiden Trump menetapkan batas waktu 3 hingga 4 hari bagi Hamas untuk menanggapi proposal tersebut.
Gedung Putih mengatakan, Trump berharap Hamas akan menerima usulannya terkait Gaza, dan menambahkan bahwa presiden AS dapat memperingatkan konsekuensi jika kelompok itu tidak menerimanya.
Menurut Al Jazeera , Palestina ingin konflik itu berakhir, tetapi banyak yang yakin usulan itu terlalu menguntungkan Israel.
Dalam pembicaraan sebelumnya, Hamas bersikeras bahwa Israel harus menarik diri sepenuhnya dari Jalur Gaza, dan menyatakan bahwa mereka mengupayakan gencatan senjata permanen, dengan jaminan bahwa keluarga-keluarga yang mengungsi dapat kembali ke rumah, terutama di Gaza utara, tempat pasukan Israel telah mengintensifkan serangan.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty mengatakan dia bekerja sama dengan Qatar dan Turki untuk membujuk Hamas agar menerima usulan Trump.
>>> Pembaca diundang untuk menonton lebih banyak video : Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Gaza sebelumnya
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/khi-nao-hamas-phan-hoi-de-xuat-hoa-binh-cho-gaza-cua-ong-trump-post2149057940.html
Komentar (0)