Kinhtedothi-Pada pagi hari tanggal 19 November, sidang tematik Dewan Rakyat Hanoi mengesahkan Resolusi yang mengatur penggunaan aset publik pada unit layanan publik di bawah pengelolaan kota untuk tujuan bisnis, penyewaan, usaha patungan, dan asosiasi (menerapkan poin a dan b, klausul 4, pasal 41 Undang-Undang Ibukota).
Berdasarkan resolusi tersebut, subjek permohonan adalah unit layanan publik di bawah pengelolaan kota; badan, organisasi, perusahaan, dan individu yang terkait dengan pengelolaan dan penggunaan aset publik di bawah pengelolaan kota untuk tujuan bisnis, penyewaan, usaha patungan, dan asosiasi.
Resolusi tersebut terdiri atas 5 Bab, dengan 21 Pasal, yang menetapkan prinsip-prinsip penggunaan aset publik untuk tujuan bisnis, sewa, usaha patungan, dan asosiasi, termasuk: menggunakan aset sesuai dengan fungsi dan tujuan aset yang diinvestasikan dalam pembangunan dan pembelian; sesuai dengan fungsi dan tugas unit; tidak kehilangan kepemilikan atas aset publik; memelihara dan mengembangkan modal dan aset yang ditugaskan oleh Negara.
Melaksanakan sesuai dengan mekanisme pasar, menjamin keterbukaan dan transparansi; diawasi, diperiksa, dicek dan diaudit; segala pelanggaran hukum harus ditangani secara cepat dan tegas sesuai ketentuan perundang-undangan.
Pada saat yang sama, tidak mengganggu penyediaan layanan publik, fungsi, dan tugas yang diberikan unit; meningkatkan kapasitas dan efisiensi dalam penggunaan aset. Melaksanakan sepenuhnya kewajiban perpajakan, retribusi, pungutan, dan kewajiban keuangan lainnya kepada Negara sebagaimana diatur dalam undang-undang.
Resolusi tersebut dengan jelas menyatakan bahwa Negara tidak boleh menyediakan dana untuk pemeliharaan dan perbaikan aset publik yang hanya digunakan untuk tujuan bisnis, sewa, usaha patungan, dan asosiasi. Unit layanan publik wajib menggunakan pendapatan dari bisnis, sewa, usaha patungan, dan asosiasi untuk memelihara dan memperbaiki aset publik sesuai dengan peraturan.
Apabila aset dianggap sebagai modal disetor dalam usaha patungan atau asosiasi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, penentuan nilai aset harus memperhatikan asas-asas yang diatur dalam peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan dan pemanfaatan aset negara. Dalam hal usaha patungan atau asosiasi membentuk badan hukum baru, unit layanan publik wajib memastikan kepemilikan lebih dari 50% modal dasar atau jumlah saham dengan hak suara dalam badan hukum baru tersebut.
Pemanfaatan aset yang melekat pada tanah dan nilai hak guna tanah pada unit pelayanan publik untuk kepentingan usaha, persewaan, usaha patungan, dan perkumpulan wajib mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan dan pemanfaatan aset publik.
Terkait dasar hukum penerbitan resolusi tersebut, dalam penyampaian Panitia Rakyat Kota secara jelas disebutkan bahwa, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan dan pemanfaatan aset negara, mekanisme otonomi keuangan unit pelayanan publik, unit pelayanan publik diperbolehkan memanfaatkan aset negara yang belum dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan usaha, persewaan, usaha patungan, dan perkumpulan;
Atau pemanfaatan aset untuk usaha patungan dan asosiasi membawa efisiensi yang lebih tinggi dalam memberikan pelayanan publik sesuai dengan fungsi dan tugas yang diberikan menurut Proyek yang disetujui oleh Ketua Komite Rakyat Kota (setelah menerima pendapat Komite Tetap Dewan Rakyat Kota tentang proyek pemanfaatan aset pada unit pelayanan publik untuk usaha patungan dan asosiasi).
Namun, pada kenyataannya, pelaksanaan pemanfaatan aset publik pada unit layanan publik untuk keperluan bisnis, sewa guna usaha, usaha patungan, dan asosiasi di kota selama ini banyak menemui kesulitan dan hambatan. Sebagian besar unit mengalami kebingungan dalam mendirikan dan membangun Proyek pemanfaatan aset publik untuk keperluan bisnis, sewa guna usaha, usaha patungan, dan asosiasi... Oleh karena itu, hingga saat ini, sangat sedikit Proyek yang telah dinilai, diajukan kepada otoritas yang berwenang untuk disetujui, dan dilaksanakan sesuai peraturan.
Dalam rangka melaksanakan Undang-Undang Nomor 39/2024/QH15 tentang Modal Ventura, meningkatkan efisiensi pemanfaatan dan pemanfaatan aset negara pada unit pelayanan publik, memberantas pemborosan, dan memajukan sumber daya negara; sekaligus memelihara, melindungi, dan melestarikan aset negara yang digunakan untuk penyewaan, usaha, usaha patungan, dan perkumpulan, maka perlu dikeluarkan Resolusi ini sesuai dengan arahan dan kebijakan Partai, serta sesuai dengan kewenangan dan tugas yang diberikan dalam Undang-Undang Modal Ventura.
[iklan_2]
Sumber: https://kinhtedothi.vn/ha-noi-quy-dinh-ve-su-dung-tai-san-cong-de-kinh-doanh-cho-thue.html
Komentar (0)