Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Haaland mengungkap batasan Italia

Kalah 1-4 di San Siro, tim Italia menyadari bahwa mereka tidak kalah dalam satu pertandingan pun. Mereka kehilangan ilusi tentang diri mereka sendiri.

ZNewsZNews17/11/2025

Italia baru saja kalah 1-4 dari Norwegia di kualifikasi Piala Dunia 2026.

Haaland dan Norwegia tidak hanya mencetak empat gol. Mereka menunjukkan kepada Azzurri bahwa jalan menuju Piala Dunia lebih panjang dan berliku dari yang diperkirakan.

Realitas tim Italia

Ada kekalahan yang membuat sebuah tim menundukkan kepala. Namun, ada juga kekalahan yang memaksa seluruh dunia sepak bola untuk bercermin dan bercermin. Kekalahan dari Norwegia di kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah pukulan telak semacam itu. Bukan karena skornya. Bukan karena dua gol Haaland. Melainkan karena semua yang diyakini Italia sedang mereka bangun tiba-tiba menjadi rapuh.

Italia turun ke lapangan dengan optimisme yang terkendali. Tidak terlalu keras. Tidak muram. Namun mereka percaya pada semangat baru yang dibawa Gattuso. Percaya pada keinginan untuk kembali ke Piala Dunia setelah 12 tahun tersingkir dari panggung terbesar. Percaya bahwa meskipun mereka bukan tim terkuat, setidaknya mereka berada di jalur yang benar.

Namun, sepak bola tidak menghargai keyakinan. Sepak bola hanya menguji Anda ketika Anda menghadapi tantangan yang terlalu besar. Norwegia adalah tantangan itu. Mereka tidak bermain sepak bola yang mencolok. Namun, mereka jelas. Mereka kompak. Mereka kuat dalam hal-hal penting. Dan yang terpenting, mereka memiliki pemain yang tidak hanya dapat mengubah permainan tetapi juga suasana stadion.

Haaland adalah pengingat. Anda bisa berlari. Anda bisa berjuang. Anda bisa menekan. Tapi jika Anda tidak punya pemain yang bisa menentukan hasil pertandingan, Anda tidak bisa bersaing dengan tim-tim papan atas. Italia sudah terlalu lama hidup dalam ilusi itu. Mereka mengandalkan semangat. Mereka mengandalkan usaha. Tapi mereka kekurangan ketenangan yang dibutuhkan tim besar.

Italy anh 1

Haaland bersinar, menenggelamkan tim Italia.

Kekalahan ini bukan berarti Italia lemah. Melainkan, Italia belum siap. Belum siap menghadapi lawan yang memanfaatkan setiap momen. Belum siap melewati babak play-off Maret nanti dengan percaya diri. Belum siap memasuki Piala Dunia tanpa rasa takut.

Gattuso punya gairah. Ia telah memberi tim semangat membara yang dirindukan banyak orang Italia. Namun, tim membutuhkan lebih dari sekadar emosi. Mereka membutuhkan kerangka kerja yang jelas. Mereka membutuhkan struktur. Mereka membutuhkan identitas. Dan, yang lebih penting, mereka membutuhkan pemain yang dapat membangkitkan mereka ketika keadaan mulai berantakan.

Apa yang terjadi melawan Norwegia bagaikan sebuah ujian. Italia banyak menguasai bola. Mereka berlari tanpa henti. Mereka bermain dengan penuh kebanggaan. Namun ketika Norwegia mulai berakselerasi, perbedaannya terlihat jelas. Bukan dalam teknik. Bukan dalam taktik. Melainkan dalam karakter mereka di saat-saat tersulit.

Bagaimana reaksi Italia?

San Siro penuh sesak, semarak, dan penuh kebanggaan. Namun, stadion juga menyaksikan keheningan panjang setelah setiap gol. Keheningan itu bukanlah keheningan kekecewaan murni. Keheningan itu adalah keheningan kebenaran, bahwa Italia belum kembali. Bahwa jalan yang mereka tempuh tidak sesingkat yang diharapkan. Dan bahwa babak play-off bukan sekadar tantangan terakhir. Itu adalah jurang yang darinya "Azzurri" bisa jatuh lagi.

Italy anh 2

Italia sedang kehilangan dirinya sendiri.

Haaland keluar lapangan disambut tepuk tangan meriah dari penonton Italia. Pemandangan yang aneh, tapi bisa dimaklumi. Ketika melihat kelas di depan mata, kita tak bisa menyangkalnya. Tepuk tangan itu bukan untuk Norwegia. Tepuk tangan itu untuk kebenaran. Dan terkadang, kebenaran itu menyakitkan.

Italia harus bangkit. Mereka tak punya pilihan. Namun untuk bangkit, mereka harus berani mengakui bahwa semangat saja tidak cukup. Mereka perlu membangun kembali. Mereka perlu bertanya pada diri sendiri di mana letak kesalahan mereka. Mereka perlu menanggalkan ilusi-ilusi indah namun hampa mereka.

Kekalahan ini bukanlah akhir. Kekalahan ini hanyalah sebuah koma. Namun, ini adalah koma yang tajam, ditempatkan tepat di tengah perjalanan yang penuh risiko. Maret akan menentukan segalanya. Dan hanya jika Italia berani menghadapi ketakutan, mereka akan memiliki peluang untuk kembali ke Piala Dunia setelah 12 tahun.

Tidak semua orang bertumbuh setelah jatuh. Tapi jika mereka tidak bertumbuh sekarang, Italia akan jatuh lagi. Seperti yang terjadi dulu. Dan lain kali, memaafkan mungkin tidak semudah tepuk tangan untuk Haaland tadi malam.

Sumber: https://znews.vn/haaland-boc-tran-gioi-han-cua-italy-post1603356.html


Komentar (0)

No data
No data

Warisan

Angka

Bisnis

Model Vietnam Huynh Tu Anh dicari oleh rumah mode internasional setelah pertunjukan Chanel.

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk