Dalam beberapa tahun terakhir, banyak model produksi pertanian di komunitas Chu A Thai telah secara bertahap beralih ke penerapan teknologi yang menjamin keamanan hayati dan ramah lingkungan. Banyak rumah tangga telah berani berinvestasi dalam model produksi sirkular, yang menggabungkan budidaya, peternakan, dan pengolahan, menciptakan rantai nilai tertutup langsung di wilayah tersebut.

Model budidaya udang air tawar raksasa keluarga Bapak Tong Van Tan. Foto: Tuan Anh.
Contoh tipikal adalah model budidaya murbei dan ulat sutera berbasis bioteknologi milik Bapak Doan Van Thuy (Desa Doan Ket). Setelah mengikuti pelatihan budidaya murbei, pemeliharaan ulat sutera, dan pengolahan hasil samping pertanian, Bapak Thuy dengan berani mengubah lebih dari 4 hektar lahan kebun menjadi model produksi yang mengikuti standar VietGAP.
Bapak Thuy mengatakan bahwa sebelumnya, metode tradisional kurang efektif. Setelah diajari cara menerapkannya, beliau melihat manfaatnya, seperti daun murbei yang dapat digunakan sebagai pakan ulat sutera, dan pengomposan dengan mikroorganisme untuk menyuburkan tanaman. Siklus tertutup ini tidak hanya membantu mengurangi biaya, tetapi juga membuat tanah gembur dan tanaman murbei lebih sehat.
“Berkat penerapan teknik yang efektif, model budidaya ulat sutra keluarga ini menghasilkan pendapatan lebih dari 800 juta VND per tahun,” ungkap Bapak Thuy.
Di Desa Doan Ket, Bapak Tong Van Tan memelopori penerapan teknologi pengolahan air sirkulasi dalam model pemeliharaan udang air tawar raksasa yang dikombinasikan dengan penanaman pohon buah-buahan. Beliau berinvestasi dalam sistem filtrasi biologis dan menggunakan produk mikrobiologi untuk mengolah sumber air, memastikan lingkungan tambak selalu bersih dan stabil.
"Sebelumnya, beternak udang dengan cara lama seringkali menghadapi risiko akibat sumber air yang tercemar. Kini saya menerapkan teknologi pengolahan air agar udang tetap sehat, tumbuh cepat, minim kerugian, dan setiap panen menghasilkan lebih dari 50 juta VND, yang sangat menguntungkan sekaligus melindungi lingkungan," ujar Bapak Tan.
Penerapan kemajuan teknis tidak hanya membantu masyarakat Chu A Thai menguasai proses produksi tetapi juga berekspansi ke bidang pemrosesan dan pemberian merek.
Ibu Bui Thi Vui (Desa Doan Ket) adalah salah satu pelopor dalam model budidaya dan pengolahan sarang burung walet berteknologi tinggi. Setelah menerima saran teknis dan akses ke pinjaman istimewa, Ibu Vui berinvestasi dalam pembangunan rumah sarang burung walet modern, memasang sistem sensor yang secara otomatis menyesuaikan suhu dan kelembapan sesuai standar teknis. Berkat sistem ini, sarang burung walet tumbuh stabil, menghasilkan hasil panen yang stabil sepanjang tahun.
Ibu Vui berbagi: “Sebelumnya, saya hanya memanfaatkan sarang burung walet mentah, yang nilainya tidak terlalu tinggi. Sejak mendapatkan pelatihan tentang proses pengolahan, pengemasan, dan pelabelan untuk ketertelusuran, produk saya semakin dipercaya oleh konsumen. Dalam waktu dekat, saya akan menyelesaikan pengajuan sertifikasi OCOP.”

Para pemimpin komune Chu A Thai mengunjungi model budidaya dan pengolahan gooseberry bintang milik keluarga Bapak Phan Quoc Truong. Foto: Tuan Anh.
Bapak Phan Quoc Truong (Desa Nam Ha) mengembangkan peternakan babi yang dipadukan dengan budidaya dan pengolahan gooseberry bintang. Beliau berinvestasi dalam sistem biogas untuk mengolah limbah dan menggunakan mikroorganisme untuk membuat kompos dari pupuk organik, sehingga limbah pertanian dapat dimanfaatkan secara optimal.
Berkat penerapan teknologi pengolahan limbah tertutup, lumbung selalu bersih dan tidak lagi berbau tak sedap seperti sebelumnya. Kotoran ternak dikomposkan menjadi pupuk organik untuk tanaman belimbing, yang tidak hanya menghemat biaya tetapi juga membantu tanaman tumbuh subur. Belimbing dipanen, dikeringkan untuk dijadikan selai, dan dijual ke pasar, menghasilkan keuntungan tahunan sebesar 500-600 juta VND,” ujar Bapak Truong.
"Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi pada produksi pertanian merupakan strategi inti komune ini. Kami mendorong masyarakat untuk mengubah pola pikir mereka, dengan menganggap ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai kunci keberhasilan. Ketika petani menguasai teknik-tekniknya, memahami proses produksi bersih, dan menghubungkan konsumsi, pertanian akan berkembang ke arah yang lebih berkelanjutan," ujar Ibu Trinh Thi Hong, Sekretaris Komite Partai komune Chu A Thai.
Sumber: https://nongnghiepmoitruong.vn/nong-dan-chu-a-thai-lay-khoa-hoc-cong-nghe-lam-chia-khoa-thanh-cong-d783864.html






Komentar (0)