Presiden AS Donald Trump dan mitranya dari Rusia Vladimir Putin melakukan panggilan telepon penting pada malam 18 Maret (waktu Vietnam).
Reuters mengutip unggahan media sosial Bapak Dan Scavino, Wakil Kepala Staf Gedung Putih, yang menyatakan bahwa panggilan telepon antara Bapak Trump dan Bapak Putin dimulai pukul 10.00 pagi tanggal 18 Maret waktu AS (atau pukul 21.00 malam di hari yang sama waktu Vietnam). "Panggilan telepon itu berjalan lancar," tulis Bapak Scavino.
Sebelum panggilan telepon antara kedua presiden, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada 18 Maret bahwa kedua pemimpin Rusia dan AS akan membahas masalah normalisasi hubungan antara kedua negara dan situasi di Ukraina, TASS melaporkan.
"Beberapa diskusi telah dilakukan antara Moskow dan Washington. Utusan khusus AS Steve Witkoff datang ke Moskow (minggu lalu) dan juga ada pembicaraan di Istanbul (Turki). Jadi, ada beberapa kesepahaman. Namun, masih banyak isu yang dibahas, termasuk normalisasi hubungan bilateral dan penyelesaian konflik di Ukraina. Kedua presiden akan membahas semua isu ini," ujar Peskov.
Presiden AS Donald Trump (kiri) dan mitranya dari Rusia Vladimir Putin
Bloomberg pada 18 Maret mengutip sumber-sumber yang mengetahui bahwa dalam pertemuan dengan delegasi AS pekan lalu, Putin menyatakan bahwa prasyarat untuk perjanjian gencatan senjata adalah AS harus berhenti memasok senjata ke Ukraina. Moskow dan Washington tidak menanggapi informasi ini.
Pada 17 Maret, Presiden Trump menulis di jejaring sosial Truth Social bahwa banyak elemen dari "kesepakatan akhir" telah disepakati, tetapi masih banyak yang harus dicapai. Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan pada 17 Maret bahwa Washington telah menerima komitmen dari Ukraina. "Ukraina telah menyetujui gencatan senjata dan kita dapat membicarakan cara mengakhiri konflik. Sekarang kita harus mendapatkan hal yang sama dari Rusia," kata Rubio.
Presiden Trump kini tengah berupaya memperoleh dukungan dari mitranya Putin untuk usulan gencatan senjata, karena Rusia dan Ukraina telah terlibat dalam serangan udara intensif selama beberapa hari terakhir, dan Rusia semakin dekat untuk mengusir pasukan Ukraina dari wilayah Kursk di Rusia barat.
Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dengan mitranya dari Rusia Vladimir Putin pada tahun 2018
Presiden Rusia Putin menegaskan bahwa Moskow akan mendukung usulan AS untuk mengakhiri konflik, tetapi dengan syarat Rusia mengakui kendali atas empat provinsi timur Ukraina, Ukraina tidak diizinkan untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), mengurangi ukuran tentara Ukraina, menarik pasukan dari zona konflik, sementara Barat mencabut sanksi internasional terhadap Rusia.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/hai-tong-thong-trump-va-putin-vua-co-cuoc-dien-dam-quan-trong-185250318185622024.htm






Komentar (0)