Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah memeriksa daerah dekat perbatasan negaranya dengan China yang terkena dampak banjir, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan.
Menurut KCNA, hujan lebat yang memecahkan rekor di Sinuiju dan wilayah sekitarnya yang berbatasan dengan Tiongkok telah menyebabkan sekitar 5.000 orang terisolasi. Pada 28 Juli, militer Korea Utara mengirimkan sekitar 10 pesawat, masing-masing melakukan 20 penerbangan, untuk berpartisipasi dalam upaya penyelamatan dan mengevakuasi sekitar 4.200 orang dari zona bahaya dalam waktu setengah hari.
Daerah tersebut terkena dampak parah oleh Topan Gaemi, yang menyebabkan hujan lebat selama berhari-hari di banyak daerah di China dan Korea Utara.
Sementara itu, di Tiongkok, Kementerian Penanggulangan Bencana Tiongkok mengumumkan telah mengaktifkan mekanisme tanggap darurat untuk bencana geologi di Provinsi Hunan, setelah tanah longsor akibat hujan deras menelan banyak korban jiwa di provinsi tersebut. Pusat Komando Tanggap Darurat Provinsi Hunan menyatakan jumlah korban tewas akibat tanah longsor yang terjadi sekitar pukul 08.00 tanggal 28 Juli di Desa Yuelin, Kota Hengyang, telah meningkat menjadi 15 orang.
Juga pada tanggal 28 Juli, Kementerian Manajemen Darurat Tiongkok menaikkan tingkat tanggap darurat banjir dari tingkat IV ke tingkat III di Provinsi Jilin dan mengaktifkan tanggap darurat tingkat IV di Kota Chongqing.
MUTIARA
[iklan_2]
Sumber: https://www.sggp.org.vn/hang-ngan-nguoi-bi-co-lap-vi-lu-lut-lo-dat-tai-trieu-tien-trung-quoc-post751477.html
Komentar (0)